Mohon tunggu...
Setyo Sudirman
Setyo Sudirman Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

4 Langkah Mudah Mulai Nabung Saham

16 April 2019   10:47 Diperbarui: 16 April 2019   10:53 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saham bagi sebagain besar masyarakat Indonesia masih menakutkan karena terkait dengan angka-angka yang kesannya rumit dan tentunya karena cerita-cerita dari mereka yang tak berhasil alias bangkrut dalam investasi.

Selain rumit, masyarakat menganggap investasi (nabung saham) itu hanya milik mereka yang berduit karena dana yang dibutuhkan tidak sedikit.

Dua anggapan masyarakat di atas pada dasarnya SALAH. Nyatanya, investasi (nabung) saham saat ini sudah sangat mudah dan terjangkau. Investasi saham mudah karena saat ini sudah serba online dan bisa dinikmati dengan smartphone yang dimiliki.

Selanjutnya, investasi itu juga sudah sangat terjangkau. Nabung saham online itu sejatinya tidak mengenal setoran minimum. Semuanya tergantung dari nilai saham yang ingin dibeli. Coba pikir, kalau harga saham per lembarnya saja di kisaran Rp 100, tentu hanya dibutuhkan dana Rp 10 ribu untuk bisa nabung saham. Nabung saham dengan dana Rp. 10.000 tentu sangat terjangkau dan tak sulit bagi kebanyakan kita. 

Dengan dana yang terjangkau  ini siapa pun sudah bisa menikmati keuntungan nabung saham. Karena itu, investasi  kini sudah sangat terbuka untuk semua kalangan masyarakat tanpa memandang latar belakang apa pun. Karena sudah mudah dan terjangkau, investasi saham  bisa dimulai dengan 4 langkah berikut ini:

1. Membuat Rekening Efek Saham
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk memulai investasi saham yaitu membuat rekening efek saham. Membuat rekening efek harus dilakukan di salah satu perusahaan sekuritas. Menariknya, pembukaan rekening efek saham saat ini sudah full digital semisal yang ditawarkan PT Indo Premier Sekuritas melalui aplikasi bernama IPOTGO. 

Karena sudah serba online, pembukaan rekening efek pun cepat, mudah, dan ora susah hanya dalam waktu singkat. Calon investor cukup melakukan registrasi secara digital dengan mengunduh terlebih dahulu aplikasinya lalu memasukkan nomor e-KTP, mengunggah foto diri dengan memegang e-KTP dan foto spesimen tanda tangan. 

Dalam waktu cepat nasabah akan mendapatkan rekening efek sebagai rekening transaksi, sub rekening efek (SRE) sebagai rekening penyimpanan efek, nomor SID (Single Investor Identification) serta rekening dana nasabah (RDN). Investasi saham pun bisa langsung dilakukan.

2. Memilih Saham
Setelah memiliki rekening efek saham, calon investor tinggal menyetor dana yang akan diinvestasikan. Setelah itu, calon investor tinggal melakukan

pemilihan saham-saham yang hendak dibeli. Pemilihan ini perlu analisis. Oleh sebab itu, setelah memiliki rekening efek calon investor sebaiknya mengikuti training-training gratis, entah analisis fundamental maupun analisis teknikal, sebelum benar-benar melakukan pembelian. Tujuan training ini tak lain dan tak bukan adalah agar investor bisa memilih saham yang akan memberikan keuntungan (cuan) besar. Analisis yang tepat juga memungkinan investor bisa menentukan timing yang tepat untuk membeli saham.

3. Membeli Saham
Sesudah melakukan riset dan melihat timing yang tepat untuk membeli saham, investor tinggal melakukan pembelian sahamnya dengan mudah melalui platform atau aplikasi yang disediakan oleh masing-masing sekuritas tempat kita membuat rekening efek saham. 

Umumnya, sekuritas menyediakan platform online untuk beli saham. Menariknya, hari ini berbagai perangkat mulai dari komputer PC, laptop atau notebook, tablet hingga smartphone sudah bisa digunakan untuk transaksi saham.

4. Menjual Saham
Sesudah membeli saham, tentunya investor ingin mendapatkan cuan (keuntungan). Langkah yang perlu dilakukan adalah menjual saham di saat harga sudah tinggi. Oleh sebab itu, memiliki pengetahuan yang cukup soal timing sehingga bisa menjual saham dengan cuan yang tinggi tentunya sangat diperlukan. Investor perlu memantau pergerakan saham yang sudah dibeli. Jika harga saham sudah lebih tinggi dari harga beli, investor bisa menjualnya langsung dengan platform yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun