Momen Imlek adalah momen yang paling dinanti-nantikan banyak anak-anak kecil. Mereka bakal "kaya mendadak". Anak-anak kecil, khususnya yang keturunan Tionghoa, akan mendapatkan angpao.
Amplop merah yang biasanya berisi uang itu menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak setiap Imlek tiba, tak terkecuali saat Tahun Baru China 2570 yang menandai dimulainya Tahun Babi Tanah.
Sebagai orangtua yang baik tentunya moment ini bisa dijadikan sebagai saat untuk mengajarkan pada anak pentingnya mengelola keuangan dengan benar. Biasanya saat berkekurangan uang, seseorang bisa mengatur uang sedemikian rupa. Akan tetapi saat berkelimpahan, seseorang cenderung abai dan lalai.
Imlek adalah saat yang melimpah bagi beberapa anak kecil. Mereka menerima angpao dari yang lebih tua. Angpao biasa diberikan pada saat kumpul keluarga merayakan Imlek.
Pemberian angpao pada anak-anak dan mereka yang layak diberi dimaknai sebagai saat berbagi kegembiraan untuk menyongsong keberuntungan.
Di tahun baru yang tinggal menghitung hari, tak ada salahnya para orangtua mengajarkan pada putra-putri tercintanya untuk mengelola angpao yang diterima dengan bijak. Tak perlu dengan cara-cara yang sulit untuk mengajarinya:
Pertama, beri kepercayaan pada mereka untuk menyimpan sendiri angpao yang mereka terima. Memberi kepercayaan pada mereka dengan cara sederhana ini akan membesarkan hati mereka kalau mereka benar-benar bisa bertanggungjawab dan dipercaya. Selanjutnya, berikan saran pada mereka dengan mencatatnya dengan teliti uang yang telah diterima.
Kedua, bantu mengalokasikan uang angpao. Sebagai orangtua tentu ada kekhawatiran putra-putri kita tidak benar dalam penggunaan uang angpao yang diterima. Oleh sebab itu, bantu arahkan mereka untuk menggunakannya dengan tepat.
Harus disadari, uang yang mereka miliki itu pada dasarnya adalah uang mereka. Mereka berhak penuh atas uang angpao tersebut. Itu adalah uang mereka. Jadi, sebagai orangtua  tentunya hanya sebatas mengarahkan bukan mengendalikan.
Oleh sebab itu, Â orangtua sebaiknya hanya sebatas mengarahkan putra-putri tercinta untuk membelanjakan uang yang didapatkan untuk barang-barang yang bermanfaat. Sekali lagi, bukan keinginan orangtua, melainkan hanya mengarahkan dengan mengakomodir keinginan putra-putri tercinta.
Ketiga, kenalkan tabungan masa kini. Menabung itu penting dan kebiasaan baik dalam menabung yang dimiliki orangtua perlu ditularkan pada putra-putri tercinta. Mereka perlu memiliki mindset kalau menabung itu sangat penting untuk masa depan. Salah satu cara agar bisa menabung yaitu dengan tidak boros.
Nah, karena cara menabung itu dari waktu ke waktu telah berkembang, tentunya perlu dikenalkan pada putra-putri tercinta suatu model tabungan masa kini yang sudah serba online dengan gadget di genggaman tangan.Â
Tabungan online yang benar-benar kekinian, ya #IPOTaja yang salah satunya produknya adalah IPOTPAY. Aplikasi tabungan online ini memberikan imbal hasil tinggi 7-9% per tahun alias lebih tinggi dari tabungan konvensional. Nabung online di aplikasi seperti ini akan memudahkan putra-putri tercinta mengelola uang secara mudah karena gampang dinikmati dengan gadget di genggaman tangan.
Keempat, beramal. Menyumbangkan sebagian dari uang angpao yang didapatkan pada mereka yang kurang mampu atau membutuhkan seperti pengemis, pemulung atau anak yatim akan membuat putra-putri kita memiliki hati sehingga lebih peka, peduli dan menghargai sesamanya. Lebih dari itu, putra-putri tercinta akan memahami bahwa dari setiap uang yang dimiliki ada hak orang lain di dalamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H