Mohon tunggu...
Setyo Sudirman
Setyo Sudirman Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pentingnya Memberdayakan Bonus

29 Maret 2018   09:26 Diperbarui: 29 Maret 2018   09:46 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bonus (Foto: Shutterstock)

Pada kuartal pertama biasanya banyak perusahaan membagikan bonus berdasarkan prestasi karyawan maupun kinerja perusahaan , kalau kamu sudah bekerja maksimal selama 1 tahun ini, tentu saat ini adalah saat yang tepat untuk menerima jerih payah kerja keras kalian. Disini kalian bisa melihat seberapa besar perusahaan menghargai hasil jerih payah kerja kalian selama 1 tahun belakangan, untuk itu apakah kalian  sudah punya rencana bagaimana memanfaatkan bonus tersebut? Untuk belanja, untuk foya-foya, atau untuk menutup kebutuhan rutin keluarga maupun pribadi?

Tentu saja, kalian yang paling berhak memutuskan rencana memberdayakan bonus tersebut. Namun, ada baiknya, jangan menghambur hamburkan rezeki sekadar untuk memuaskan nafsu, ada baiknya bonus tahunan diinvestasikan, agar tidak lenyap begitu saja. Namun, kalian harus cermat memilih cara dan sarana yang tepat sebagai ladang investasi uang bonus tersebut, nah sebelum menginvestasikan bonus, saran penting untuk kalian adalah sebagai berikut :

1) Lunasi utang

Sebelum membelanjakan habis bonus, sebaiknya kalian menilai bagaimana rapor keuangan pribadi terlebih dahulu. Kalian bisa menggunakan dua kategori untuk menilai kondisi keuangan pribadi: biru atau merah. Yang dimaksud dengan rapor biru adalah bila beban utang yang harus dibayar setiap bulan tidak lebih dari 30% total penghasilan bulanan. Sebaliknya, bila beban utang kalian setiap bulan melebihi 30% dari total penghasilan bulanan yang diterima, keuangan kalian masuk rapor merah lho.

Jika kalian termasuk orang dengan rapor merah, sebaiknya bonus akhir tahun diprioritaskan untuk membayar utang. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa melunasi utang sebenarnya bagian dari investasi. Melunasi utang lebih awal dari jatuh tempo dapat menolong terhindar dari beban berat seperti denda dan pembengkakan utang akibat bunga kredit. Lebih baik melunasi utang yang dimiliki. Ini dapat membantu mengurangi beban keuangan di masa depan.

Kalau utang sangat banyak, buatlah prioritas pembayaran utang. Utang yang mendapat prioritas pertama sebaiknya adalah utang produktif, seperti kredit pemilikan rumah (KPR) atau utang untuk kegiatan usaha. Apalagi utang seperti ini sensitif terhadap kenaikan besar bunga kredit bank. Setelah itu, alokasikan juga dana untuk membayar utang pemakaian kartu kredit.

2) Sisihkan untuk dana darurat

Dana darurat adalah komponen penting dalam perencanaan keuangan. Kalian wajib mengalokasikan dana darurat untuk kebutuhan dana mendesak. Misalnya jika  tiba-tiba sakit, kecelakaan, dan sebagainya. Bagi yang masih single, sebaiknya kalian punya dana darurat setara tiga bulan pengeluaran rutin. Bila sudah menikah, sebaiknya punya dana darurat setara enam bulan pengeluaran rutin.

3) Sisihkan untuk diri sendiri

Kalau kalian sudah mengalokasikan dana untuk bayar utang dan kebutuhan dana darurat sudah cukup, nah saatnya menyisihkan sebagian dana bonus untuk kesenangan pribadi,  tidak ada salahnya memanfaatkan bonus untuk memanjakan diri, baik untuk belanja atau liburan. Namun hati hati kalian harus bijak memanfaatkannya ya!

4) Modal investasi

Kalau semua itu sudah kalian lakukan dan masih ada sisa, silakan pikirkan ide untuk berinvestasi. Dengan demikian, kalian bisa memperoleh manfaat maksimal dari bonus yang kamu terima. Jangan lupa kalian harus  memilih instrumen investasi yang oke. Berkaca pada kondisi pasar modal di masa mendatang, lantas di mana tempat terbaik menginvestasikan bonus agar bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal? Salah satu alternativenya adalah reksadana.

Secara umum tujuan investasi pada reksadana adalah untuk mendapatkan imbal hasil jangka panjang. Misalnya reksadana saham disarankan untuk jangka waktu 5-10 tahun. Sedangkan reksadana campuran dan reksadana pendapatan tetap disarankan untuk memenuhi tujuan jangka waktu 3-5 tahun. Nah untuk yang baru belajar berinvestasi di Reksadana bisa mencoba belajar berinvestasi di reksadana pasar uang, reksadana jenis ini tepat untuk kalian yang memiliki profil risiko konservatif dan baru belajar berinvestasi di reksadana.

Reksadana pasar uang memiliki imbal hasil tidak sebesar reksadana saham dan reksadana campuran serta memiliki tujuan jangka pendek. Bagi kalian dengan profil risiko konservatif dan baru belajar berinvestasi di Reksadana tidak ada salahnya mencoba berinvestasi pada reksadana pasar uang 'CIMB Principal Cash Fund' dari PT CIMB Principal Asset Management melalui IPOTPAY.

PT CIMB-Principal Asset Management sendiri merupakan perusahaan Manajer Investasi (MI) regional yang berpengalaman untuk mengelola dana nasabah,  MI ini mengelola beragam produk reksadana dan PDNI (Pengelolaan Dana Nasabah Individual) bagi investor institusi dan perorangan di Indonesia.

PT CIMB-Principal Asset Management berdiri sejak tahun 2007, didukung oleh CIMB Group - salah satu perusahaan keuangan terbesar di kawasan ASEAN, dan Principal Financial Group -- perusahaan jasa keuangan skala global dalam daftar Fortune500. Total dana kelolaan PT CIMB-Principal Asset Management di bulan Desember 2017 mencapai Rp 7.8 Triliun. Sedangkan total dana kelolaan CIMB-Principal Asset Management Bhd dan Principal Financial Group di bulan Juni 2017 tercatat sebesar MYR 69.7 Miliar dan USD 629.4 Miliar. PT CIMB-Principal Asset Management terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tapi satu hal yang perlu dipacamkan, investasi melalui reksadana mengandung risiko. Calon pemodal wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun