Mohon tunggu...
Setrio Hardinata
Setrio Hardinata Mohon Tunggu... Guru - Setrio Hardinata

Membaca dan menulis adalah keinginan dan cita-cita saya. Membaca buku apapun adalah hobi-hobi saya sadari kecil. Inspirasi saya adalah Proklamator Bung Hatta yang diakhir hayatnya sudah mengoleksi buku hampir 10.000.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Cinta

11 Maret 2021   13:44 Diperbarui: 11 Maret 2021   13:49 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berawal dari tatapan sepasang mata
Pandangan yang membuka pintu rasa
Sampai pada ikatan suci yang berwarna
Dipenuhi harumnya semerbak bunga asmara.

Ini kisah cinta sepasang anak manusia
Dibangun di atas sendi yang tak goyah
Kokoh mengarungi lautan samudera
Di atas bahtera mahligai rumah tangga.

Kini kayu telah lapuk dimakan usia
Dikikis sedikit-sedikit sampai tak tersisa
Bahtera telah tenggelam di penghujung senja
Meninggalkan kisah tentang arti kesetiaan cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun