Ada apa dan kenapa, wahai manusia yang memiliki akal dan perasaan? Bukan kah jika kita mencintai lingkungan, lingkungan akan berbalik mencintai, atau bahkan melindungi kita, sebagai salah satu makhluk hidup yang menetap di bumi?
Sebelum saya menutup surat terbuka ini, saya ingin bercerita beberapa pengalaman secara langsung tentang bagaimana caranya memperlakukan orang yang buang sampah sembarangan secara "swag".
Pertama, ketika saya melihat dengan mata kepala sendiri ada orang yang buang sampah sembarangan di dalam KRL, saya ambil sampah yang merupakan minuman susu dalam kemasan, lalu saya masukkan ke dalam tas. Kemudian, si pembuang sampah hanya melihat saya dengan tatapan malu.
Kedua, ketika ada orang di dalam mobil (sedang parkir) buang tisu ke luar jendela sembarangan padahal ada tempat sampah di dekatnya, saya langsung memungut tisu tersebut. Sebelum memasukannya ke dalam tempat sampah, saya tunjukkan terlebih dahulu tisunya kepada pemilik mobil. Anggap saja saya sedang meledek.
Ketiga, sewaktu di stasiun ada seorang bapak yang dengan entengnya membuang bungkus rokok sembarangan. Kebetulan reseleting tasnya terbuka, yasudah, diam-diam saya masukkan bungkus rokok tersebut ke dalam tasnya, tanpa sepengetahuannya.
Ya, anggap saja itu merupakan satir dari saya yang dilampiaskan melalui tindakan langsung.
Tertanda,
Saya, selaku mantan Seksi Kebersihan di sekolah selama enam tahun (SMP-SMA).