Mohon tunggu...
Seto Wicaksono
Seto Wicaksono Mohon Tunggu... Human Resources - Recruiter

Menulis, katarsis. | Bisa disapa melalui akun Twitter dan Instagram @setowicaksono.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadi Penonton MasterChef dan Pelajaran yang Dapat Diaplikasikan dalam Kehidupan Sehari-hari

11 Januari 2020   16:00 Diperbarui: 11 Januari 2020   16:01 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto juri MasterChef: Brilio.net

Banyak penonton MasterChef yang merasa dongkol karena komentar para juri dianggap terlalu menyakitkan bagi para kontestan. Apalagi jika hasilnya dianggap tidak enak dan memiliki perpaduan antara bahan baku dan bumbu yang tidak cocok. Padahal jika mau menyadari, para juri pun tidak akan segan memberikan pujian untuk masakan yang rasanya enak. Jadi, fair enough, kan?

Kebiasaan ini yang perlahan mulai memudar dalam pergaulan kita pada saat ini. Boro-boro memberi pujian ketika seseorang melakukan hal yang baik, malahan kebanyakan orang saat ini lebih senang mencerca meski seseorang telah melakukan hal baik sekalipun. Jika berbeda pandangan apalagi melakukan kesalahan (meski sudah melakukan kebaikan), ujung-ujungnya ya akan kena julid juga.

Menjaga attitude yang baik di setiap kegiatan dan kesempatan.

Selama menonton beberapa episode MasterChef, beberapa kali saya melihat kontestan ditegur oleh juri karena masalah attitude. Entah terlihat tidak serius atau terkesan menyepelekan ketika diberi arahan. Padahal, mau di mana pun, attitude itu salah satu hal yang fundamental juga penting. Mau bagaimana pun, idealisme bisa jadi penting, namun jangan lupa untuk menerima arahan ketika melakukan kesalahan. Mengingat kerendahan hati itu penting diaplikasikan di dalam berbagai kegiatan.

Dengan segala drama yang ditampilkan pada setiap episode di acara MasterChef, saya pikir tiga poin itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan cukup relate dengan kondisi sosial saat ini. Lagipula, belajar dan mendapatkan insight dari sesuatu itu kan bisa dari mana saja, termasuk dari acara kompetisi memasak. Siapa tahu, kita jadi mudeng akan sesuatu.

Sampai dengan saat ini, saya masih nonton MasterChef secara rutin melalui kanal YouTube resminya. Meski format kompetisi dan alur cerita kurang lebih sama, ketegangan pada acaranya selalu menjadi sensasi tersendiri. Lagipula, selain para kontestan, para juri selalu bisa memberikan komentar yang menarik. By the way, saya mulai ngefans sama Chef Renatta. Pokoknya, tiada hal yang lebih penting selain harta, tahta, dan Chef Renatta! Eh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun