Mohon tunggu...
Seto Wicaksono
Seto Wicaksono Mohon Tunggu... Human Resources - Recruiter

Menulis, katarsis. | Bisa disapa melalui akun Twitter dan Instagram @setowicaksono.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Catatan Seorang Perekrut - Ragam Kandidat Saat Interview #10

20 Mei 2019   07:00 Diperbarui: 20 Mei 2019   07:11 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mas/Mba, sertifikat ini dulu didapat dalam acara apa? Ilmu atau pengetahuan apa aja yang di dapat? Ada info soal potongan harga di alfamerit, ga?", tanya gue.

Dari mereka cuma keluar jawaban template,

"Hmm (ala Nissa Sabiyan), lupa, Pak. Soalnya udah lama ikut seminarnya. Hehe".

Ya kalau lupa ngapain dicantumkan. Sebagai "pemanis CV", iya, gue paham. Kalau gue, biasanya ga melampitkan sertifikat yang memang gue lupa itu gue ikutin dalam rangka apa, relate ga sama posisi yang gue lamar. Ada juga kandidat yang mencantumkan banyak ijazah entah pendidikan terakhirnya sarjana atau diploma. 

Padahal, ketika kita sudah dapat gelar sarjana secara otomatis udah lulus SMA/SMK (atau sederajat), dong? Ngapain pula dilampirkan ijazah SMA, transkrip nilai ujian SMA, dan lain-lain.

Panggilan buat gue pun beragam. Gue inget betul, kali pertama selama proses wawancara dipanggil "kakak" sama kandidat, waktu itu bareng Citra. Kami nanya pertanyaan biasa, lalu tiba-tiba dijawab,

"iya, Kak, saya siap dengan target".

Sontak gue dan Citra langsung tatap-tatapan dan senyum nahan tawa. Setelah wawancara selesai, gue kaget lah dan bilang ke Citra,

"ini serius gue dipanggil Kakak? Selama gue wawancara, gue selalu manggil interviewer pake sapaan Mas/Pak atau Mba/Ibu, deh", dumel gue.

"Ga tau tuh, Kak, kocak", balas Citra.

"Apa jangan-jangan dia adek-adekan gue waktu SMA ya, Cit. Terus kami dipertemukan lagi sekarang?" Sahut gue menimpali jawaban Citra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun