Mohon tunggu...
Seto Wicaksono
Seto Wicaksono Mohon Tunggu... Human Resources - Recruiter

Menulis, katarsis. | Bisa disapa melalui akun Twitter dan Instagram @setowicaksono.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Catatan Seorang Perekrut - Let's Do This #7

9 Mei 2019   06:15 Diperbarui: 9 Mei 2019   06:34 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi.

Selepas training, gue langsung diantar menuju ruangan kerja yang akan gue tempati nantinya. Gue langsung disambut supervisor dan dua senior gue. Masih canggung rasanya, tiba-tiba kepikiran dan berprasangka,

"gue bakal diterima dengan baik ga, ya? Kalau mereka udah nyaman sama staff yang lama -yang sudah resign-, kinerja gue pasti akan dibanding-bandingkan. Semoga gue bisa bekerja dengan baik dan sesuai harapan, bahkan melebihi harapan", dumel gue dalam pikiran saat itu.

Ada perkenalan singkat waktu itu, lalu supervisor gue langsung bilang,

"besok bisa masuk, ya? Soalnya kita lagi ada target, urgent, kebutuhan 50 orang untuk posisi telemarketing. Bisa, ya?"

Sebagai anak baru, tentu gue ga bisa nolak, dong. Cuma gue juga pekerja biasa yang masih ada rasa malasnya, gue sempet mikir,

"aduh, padahal besok pengen istirahat dulu, ngabisin waktu bareng Nazliah sebelum betul-betul kembali bekerja". Agak ragu gue akhirnya jawab, "iya, Pak, besok saya datang".

Akhirnya, sekitar jam 17.30 gue pulang, pulang dengan rasa senang, excited, sekaligus malas. Ya, gue pikir sabtu bisa leha-leha dulu, ga taunya harus langsung kerja. Sesampainya di rumah, gue cerita ke Nazliah besok harus masuk karena lagi ada kebutuhan banyak. Dia ga mempermasalahkan, ya mau gimana, gue kan anak baru juga, masa mau langsung ngebangkang, nunggu beberapa bulan dulu, lah, baru ngebangkang. Hehe. Gak, deng.

Kebesokannya, gue berangkat abis subuh, biar ga kesiangan. Agak berat gue berangkatnya, karena belum terbiasa ninggalin istri dan anak buat kerja, sebelumnya gue kan selalu bareng mereka selama dua minggu nganggur. Hehe. 

Cuma ya mau gimana lagi, ini kebiasaan yang akan gue jalani kembali dalam waktu yang sangat panjang. Pencari nafkah untuk keluarga, penerus rezeki yang sudah disediakan Allah.

I don't know what it is, but I love it! -LFC Fans.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun