Atau memaksakan diri untuk terus menulis -memikirkan ide dan rangkaian kata yang tepat-?
Sebab, saya selalu kagum dengan semua penulis atau orang yang terbiasa menulis, sampai apa pun bisa dijadikan bahan tulisan.
Katakanlah ini impian yang muluk, tetapi ingin rasanya apa yang saya tulis bisa dibaca dalam bentuk buku. Berawal dari menulis di blog, sampai akhirnya saya diberi saran oleh salah satu teman untuk menulis di Kompasiana.
"Menulislah dalam keramaian"
Kurang lebih itu yang dia sampaikan.
Setiap saya posting tulisan, saya selalu bertanya kepada pasangan,
"Kamu selalu baca tulisanku, ga?"
Dia jawab, "ga semua, sih, tapi banyak yang aku baca, aku mau tunggu buku kamu terbit aja, nanti baru aku baca yang lengkap."
Sederhana, tapi, bagi saya seperti sebuah doa.