Setelah jawab itu, gue langsung mikir, "loh? Itu spontan banget gue jawabnya? Seakan ga mikir dulu". Selesai sesi wawancara gue yang berjalan sekitar 7 menitan.
Dilanjut dengan senior gue yang wawancara dengan Manager. Dia lama banget di dalam ruangan, sekitar 20 menit.
Setelah beres gue langsung ngobrol sama dia, yang ditanya apa aja, kok bisa lama. Dia menjelaskan apa aja yang ditanya, salah satunya soal benefit. Gue down saat itu, karena gue ga ditanya soal benefit. Makin pesimis gue, gue ga ditanya apa pun soal benefit beserta negosiasi lainnya.
Gue juga langsung ngabarin istri gue,
"kayaknya aku ga diterima, deh. Soalnya yang lain ditanya benefit dan udah pengalaman, aku ga ditanya soal itu sama sekali".
Istri gue jawab, "ga apa-apa, yang penting kamu udah coba. Kita liat aja nanti".
Setelah itu gue langsung pulang dengan pasrah dan pemikiran, "ikhlasin aja lah kalau belum rezeki".Â
Mau gimana pun, gue udah mencoba, berusaha, berjuang juga buat posisi yang gue mau. Gue udah memberikan proses yang terbaik yang gue bisa sewaktu wawancara, psikotes, dan lain-lain. Selebihnya, gue tinggal berusaha lagi biar bisa kembali bekerja, memberi nafkah untuk istri dan anak.
Do the impossible.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H