Mohon tunggu...
Setoprayogi SP
Setoprayogi SP Mohon Tunggu... - -

suka pada budaya dan tradisi Nusantara... hobi membuat konsep acara...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ternyata Nyali Itu Empedu, Pahit

18 September 2015   05:40 Diperbarui: 18 September 2015   07:02 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Istilah di dalam Bahasa Indonesia itu kadang bagi saya ada beberapa yang terdengar lucu... Entah dari logatnya, susunan hurufnya, atau pemakaiannya.. Entah dimana sisi lucu itu datang, kadang memang hanya lucu saja tanpa bisa saya jelaskan lebih banyak alasannya...

Dulu saya sering merasa janggal dengan definisi “heart” menjadi “hati”... Istilah “hati sebagai liver” dengan “hati sebagai heart” dalam Bahasa Indonesia menjadi ambigu, di satu sisi bisa berarti organ badan, bla...bla...bla... sementara di sisi lain bisa dianggap hati adalah tempat segala perasaan batin, bla...bla...bla...

Nahhh, ternyata ada satu lagi istilah yang cukup menggelitik lainnya, NYALI.... Iya... nyali... pernah mendengar istilah nyali kan...?? Apa sih artinya nyali itu...??

KBBI versi online mendefinisikan nyali sebagai:

1. 1 empedu; 2 ki perasaan: tidak punya -- orang yg memukuli anak kecil itu; 3 ki keberanian: pecah -- nya, hilang keberaniannya; 4 Bio proliferasi lokal jaringan tumbuhan yg menghasilkan pembengkakan dng bentuk khas dan amat berbeda dng organ normal lain, biasa terbentuk sbg responsi thd serangan patogen;
ber·nya·li v ki mempunyai keberanian; berani: orang yg tidak ~ tidak dapat diajar berburu;
~
besar berani; ~ kecil takut

Empedu...!!! Sedikit penjelasan saja sih menurut sumber seadanya... Dalam ilmu biologi (atau kedokteran yaa) empedu ini salah satu organ yang dihasilkan oleh hati. Fungsinya, membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah dan kelebihan kolesterol) serta membantu penyerapan lemak... Kata beberapa tulisan di blog dokter yang saya baca sih, antara hati dan empedu ini merupakan dua bagian yang tak terpisahkan.

Lalu kaitan artinya dengan keberanian...?? Mungkin karena empedu itu rasanya pahit, jadi siapapun yang berani makan empedu (sering ada cerita makan empedu ular buat obat kan yaa...??) dipastikan dia memiliki level keberanian (baca: nggragas) yang lumayan...

Ahhh, saya sih ga mau terlalu panjang membahasnya... Mungkin di-istilahkan demikian karena memang sejak dulu sebenarnya antara hati dan nyali memang harus saling terkait secara langsung satu sama lain... Sama seperti fungsi empedu yang membuang limbah serta menyerap lemak hasil olahan hati, nyali juga memiliki fungsi yang sama... Lagipula membuang “limbah” dan menyerap “lemak baik” juga butuh keberanian kan...???

 

salam,

setoprayogi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun