Mohon tunggu...
Setiyowatik
Setiyowatik Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah guru di salah satu sekolah di Nusantara yang hobi belajar hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik kinerja bukan untuk menghakimi guru

2 Januari 2025   10:13 Diperbarui: 2 Januari 2025   10:13 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel perbandingan pengelolaan kinerja guru dulu dan sekarang (Sumber: dokpri)

Mendengar kata praktik kinerja, pasti di benak guru akan berasumsi bahwa praktik kinerja berarti penilaian atau penghakiman terhadap kinerja guru. Hal ini tentunya karena guru merasa harus tampil sempurna dalam praktik kinerja.

Namun ternyata praktik kinerja guru adalah upaya guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja atau pembelajaran pada satu indikator kinerja pilihan. Upaya ini dijalankan melalui siklus peningkatan kinerja yang menekankan pada pengalaman langsung.

Praktik kinerja penting bagi guru karena:

1. Untuk berefleksi dalam peningkatan kinerja atau pembelajaran,

2. Mendapatkan umpan balik yang membangun dengan berdiskusi bersama atasan

3. Mendapat dukungan untuk melakukan tindak lanjut hasil refleksi dan diskusi sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru.

Refleksi dan umpan balik merupakan dua hal yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja guru. Pengelolaan praktik kinerja tidak berorientasi pada hasil, fokus pada kualitas refleksi, upaya belajar dan perubahan praktik.

"Peningkatan praktik kinerja bukan tuntutan administratif semata, bukan tambahan pekerjaan guru, tidak boleh mengabaikan murid dan dilakukan guru sebagai bagian dari proses pendidik untuk terus berkembang setiap harinya dengan didampingi dan didukung oleh atasan/kepala sekolah"

Adapun peran atasan dalam peningkatan praktik kinerja guru antara lain:

1. Mendorong guru untuk berefleksi dalam menghadapi tantangan

2. Melakukan observasi terhadap praktik pembelajaran di kelas bukan untuk untuk menilai atau menghakimi

3. Melakukan diskusi tindak lanjut yang berdampak terhadap peningkatan praktik pembelajaran

Kemampuan yang harus dimiliki atasan/kepala sekolah dalam melakukan praktik kinerja guru yakni:

  • Coaching
  • Observasi dan analisis
  • Komunikasi positif

Peningkatan praktik kinerja mendorong pendidik untuk berefleksi, mengambil langkah perbaikan, dan melakukan perubahan yang tepat pada praktik pembelajaran di satuan pendidikan.

Foto Coaching saat melakukan diskusi persiapan, refleksi, dan tindak lanjut (Sumber: dokpri)
Foto Coaching saat melakukan diskusi persiapan, refleksi, dan tindak lanjut (Sumber: dokpri)

Tahapan dalam melakukan praktik kinerja guru yakni:

1. Diskusi persiapan

2. Observasi kinerja

3. Diskusi tindak lanjut

4. Upaya tindak lanjut 

5. Refleksi tindak lanjut

Dalam melaksanakan praktik kinerja guru memiliki kendali untuk menentukan tujuan belajar, kepala sekolah hanya membantu sebagai coach dalam sesi diskusi.

"Peningkatan praktik kinerja tidak berfokus pada hasil observasi, kekurangan dianggap sebagai kesempatan belajar"

Perbedaan pengelolaan praktik kinerja dului dan sekarang

Tabel perbandingan pengelolaan kinerja guru dulu dan sekarang (Sumber: dokpri)
Tabel perbandingan pengelolaan kinerja guru dulu dan sekarang (Sumber: dokpri)

Jadi... apakah masih takut untuk pelaksanaan praktik kinerja guru? Mari kita wujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid melalui praktik kinerja guru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun