Mohon tunggu...
Setiyo Prajoko
Setiyo Prajoko Mohon Tunggu... profesional -

Guru Biologi di SMP-SMA Sragen Bilingual Boarding School (SBBS). Seorang Pemikir atas fenomena yang terjadi di sekitar. gemar meneliti dan mencoba untuk gemar menulis. kunjungi juga http://setiyoprajoko.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Film Dalam Mihrab Cinta yang Membangun Jiwa

14 Desember 2010   14:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:44 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Film dalam Mihrab Cinta

Dalam Mihrab Cinta merupakan film yang dibuat berdasarkan novel mahakarya Habibburrahman El Shirazy. Sebelumnya, karya fenomenal kang Abik (panggilan akrab Habibburahman el-Shirazy) yang difilmkan adalah Ayat-Ayat Cinta (AAC) yang produksi oleh MD entertainment dengan sutradara Hanung Bramantyo. Selain itu Film Ketika Cinta Bertasbih (KCB)yang menyedot jutaan penonton dari seluruh penjuru Indonesia dan ditayangkan di tiga benua juga diambil dari karya mega best seller beliau.Kini, Kang Abik menyutradarai sendiri film Dalam Mihrab Cinta yang juga diambil dari karyanya sendiri ini. Dalam situs resminya filmdalammihrabcinta.com ini rencananya akan dirilis pada tanggal 23 Desember 2010.

Dalam novelnya, bermula dari cerita seorang remaja bernama Syamsul Hadi (Dude Herlino) yang difitnah mencuri oleh temannya Burhan (Boy Hamzah) di sebuah pesantren Al Furqan, Kediri. Lanjut cerita, karena tidak ada yang mempercayai penjelasannya, Syamsul dikeluarkan dari pesantren dan berkelana menjadi seorang pencopet untuk menyambung hidup. Dalam aksi perdananya, Syamsul tertangkap basah dan dihajar oleh massa serta masuk dalam penjara. Dalam penjara syamsul mendapat ilmu “mencopet” dari temannya. Setelah keluar dari penjara dipraktekkanlah ilmu tersebut dan berhasil. Dalam aksi mencopetnya, Sylvie (Asmirandah) tunangan Burhan menjadi salah satu korbannya. Mengetahui hal itu terbesit niat di hati Syamsul untuk membalas perlakuan Burhan dulu saat memfitnahnya. Nekat datang kerumah Sylvie Syamsul ingin memberitahukan perilaku Buruk Burhan. Sesampai di Villa rumah Sylvie terjadi hal yang menggelikan, syamsul malah mendapat kerjaan baru sebagai guru ngaji anak seorang pengusaha kaya. Kebetulan juga Sylvie merupakan guru les matematikanya. Pertemuan dengan ayah Sylvie, Syamsul membongkar keburukan Burhan yang sebenarnya sudah bertunangan dengan wanita lain. Mengetahui hal ini keluarga Sylvie membatalkan pertunangan dan menolak lamaran Burhan.

Sementara itu, merasa gajinya lebih dari cukup, Syamsul mengembalikan semua uang yang telah dicopetnya dan memperbaiki status dengan melanjutkan kuliah. Bakatnya dalam memberikan ceramah dan baik akhlaknya membuat hati Sylvie jatuh hati pada Syamsul. Bahkan seorang direktur acara televisi religius di salah satu stasiun TV swasta memintanya menjadi pengisi acara ceramah di program tvnya. Kejadian mengharukan ketika pak kyai dipesantren Syamsul dulu, Keluarga dan orang-orang yang dulu tidak mempercayainya menyaksikan Syamsul menjadi seorang ustadz pengisi materi TV. Begitu juga Sylvie yang semakin jatuh hati kepada Syamsul.

Film bernuansa Islami Pebangun Moral yang dirindukan

Melihat kenyataan yang ada, saya merasa prihatin dengan dunia perfilman Indonesia. Semakin maraknya film-film horor bin porno menyebabkan dekadensi moral generasi muda. Tidak tanggung-tanggung, pihak produserpun rela mendatangkan megabintang porno dari luar negeri untukmendongkrak popularitasnya. Sungguh, hanya mementingkan keuntungan komersil semata dan tidak peduli dengan moral generasi muda. Sebenarnya masyarakat sudah jenuh dengan adanya film-film tersebut, tetapi entah kenapa mereka masih memproduksinya. Di tengah-tengah film bernuansa horor bin porno tersebut, film apik bernuansa islami menjadi oase pelepas kerinduan masyarakat terhadap film yang bersifat membangun jiwa generasi muda. Syamsul dalam film ini seperti halnya seperti Fahri (Film Ayat-Ayat  Cinta) dan Azzam (Ketika Cinta Bertasbih) merupakan sosok yang dapat menjadi teladan dan inspirasi bagi pemudah Islam menghadapi kehidupan ini. Namun berbeda dengan tokoh Fahri dan Azzam yang dinilai manusia sempurna yang luput dari dosa, Syamsul merupakan sosok manusia yang pernah terjerumus dalam kejahatan yang kemudian menjadi seorang ustadz. Banyak yang menilai tentang kesempurnaan tokoh utama yang seolah-olah mustahil di dunia ini menjadi kelemahan film ini. Namun pernah saya mendapatkan jawaban dari Kang Abik sendiri, bahwasanya sepertihalnya film-film barat yang menunjukkan kesempurnaan tokoh utama yang tidak mati-mati dan selalu beruntung walau diserang oleh musuhnya. Nah, Kang Abik sendiri mengambil kesempurnaan itu dalam hal akhlaknya, sehingga diharapkan banyak kaum muda yang menirunya.

Suksesnya film AAC, KCB, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi bisa dijadikan Indikator bahwa masyarakat kita memiliki ketertarikan dan merindukan film-film ini. Sebagai generasi muda yang tidak mau rusak moralnya dijejali film-film horor bin porno, saya berharap film Dalam Mihrab Cinta ini sukses menyedot jutaan penonton seperti pada film-film sebelumnya.

Untuk resensi novelet Dalam Mihrab Cinta yang lain dapat dibaca di sini.

sumber gambar: http://www.facebook.com/pages/Film-Dalam-Mihrab-Cinta/137186219665856

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun