Mohon tunggu...
Noris Roby Setiyawan
Noris Roby Setiyawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Sosiologi FISIP UNS

Hidup Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Poster Instrumen Penyampaian Pendapat yang Berujung Penangkapan

23 September 2021   16:10 Diperbarui: 23 September 2021   20:19 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Selain itu dalam sidang tahunan MPR dan sidang bersama DPR pada 16 Agustus 2021 presiden jokowi mempersilahkan masyarakat untuk mengkritik pemerintah. Namun kondisi yang ada sangat bertentang dengan apa yang disampaikan presiden karena pemerintah tidak menghadirkan jaminan terhadap tiap bentuk kritik yang ada dan justru menampilkan sikap arogannya sebagai pemangku kekuasaan ditambah lagi dengan sikap respresif aparat dilapangan yang tidak segan bertindak kasar termasuk menangkap masyarakat dan mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi di ruang publik. 

Penangkapan demi penangkapan yang dilakukan oleh aparat mengindikasikan bahwa adanya upaya untuk membatasi atau bahkan tidak memberikan ruang bagi warga negara untuk berekspresi. Hal ini pun berimbas terhadap amblasnya indeks demokrasi indonesia pada tahun 2020 menurut laporan economist intelligence unit (EIU) dimana yang semula memperoleh skor 6,48 menjadi 6,3 yang dimana skor tersebut merupakan skor terendah yang diperoleh indonesia selama 14 tahun terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun