Jangan menyerang pribadi anak kita, kenapa demikian?
Saat sarapan pagi secara spontan Dina menceritakan kesulitannya dalam memahami pelajaran matematika, sehingga Dina tidak bisa mengerjakan PR matematikanya. Orangtua yang bijak tidak akan menyerang pribadi anaknya dengan mengeluarkan kata-kata yang dapat menjatuhkan citra diri positifnya. Jangan sebut-sebut "pemalas, tolol, bodoh" jangan!!. Ketika mereka tidak bisa mengerjakan PR. Kata-kata itu merupakan citra diri yang negatif, yang jika sering di dengar anak, akhirnya akan diyakini kebenarannya. Diam-diam didalam hatinya akan membenarkan bahwa dirinya itu "pemalas, tolol, dan bodoh". sehingga dilain waktu anak mengalami kesulitan, anak tidak akan mau lagi mengungkapkan setiap permasalahan dirinya kepada orangtuanya.
Ajak anak untuk menceritakan suatu rahasia.
Kalau hubungan antara anak dan orangtua sudah terjalin kuat dengan ikatan kasih sayang, untuk mengetahui rahasia anak tentunya akan menjadi mudah. Perhatikan perkembangan anak setiap hari, apabila raut wajahnya menyimpan kesedihan yang mendalam peran orangtualah yang sangat dibutuhkan. Ceritakanlah sesuatu peristiwa mungkin bisa memancing anak untuk menceritakan masalahnya. Apabila anak masih menutup rapat rahasianya, peluklah dia, katakan bahwa kita sangat mencintai dan menyayanginya. Biasanya hati anak akan menjadi luluh dengan cinta kita, namun yang harus diingat orangtua harus tetap melakukannya dengan kesabaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H