Mohon tunggu...
Setiyawan Mustakul
Setiyawan Mustakul Mohon Tunggu... Freelancer - Sedang menulis

menulis akan menambah wawasan dan pengetahuan yang luas. NO debat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Menyerang Pribadi Anak! Kenapa?

13 Desember 2021   17:01 Diperbarui: 13 Desember 2021   17:04 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan menyerang pribadi anak kita, kenapa demikian?

Saat sarapan pagi secara spontan Dina menceritakan kesulitannya dalam memahami pelajaran matematika, sehingga Dina tidak bisa mengerjakan PR matematikanya. Orangtua yang bijak tidak akan menyerang pribadi anaknya dengan mengeluarkan kata-kata yang dapat menjatuhkan citra diri positifnya. Jangan sebut-sebut "pemalas, tolol, bodoh" jangan!!. Ketika mereka tidak bisa mengerjakan PR. Kata-kata itu merupakan citra diri yang negatif, yang jika sering di dengar anak, akhirnya akan diyakini kebenarannya. Diam-diam didalam hatinya akan membenarkan bahwa dirinya itu "pemalas, tolol, dan bodoh". sehingga dilain waktu anak mengalami kesulitan, anak tidak akan mau lagi mengungkapkan setiap permasalahan dirinya kepada orangtuanya.

Ajak anak untuk menceritakan suatu rahasia.

Kalau hubungan antara anak dan orangtua sudah terjalin kuat dengan ikatan kasih sayang, untuk mengetahui rahasia anak tentunya akan menjadi mudah. Perhatikan perkembangan anak setiap hari, apabila raut wajahnya menyimpan kesedihan yang mendalam peran orangtualah yang sangat dibutuhkan. Ceritakanlah sesuatu peristiwa mungkin bisa memancing anak untuk menceritakan masalahnya. Apabila anak masih menutup rapat rahasianya, peluklah dia, katakan bahwa kita sangat mencintai dan menyayanginya. Biasanya hati anak akan menjadi luluh dengan cinta kita, namun yang harus diingat orangtua harus tetap melakukannya dengan kesabaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun