Mohon tunggu...
Setiyawan Mustakul
Setiyawan Mustakul Mohon Tunggu... Freelancer - Sedang menulis

menulis akan menambah wawasan dan pengetahuan yang luas. NO debat!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Nyata, Perjuangan Ahmad dan Do'a Sang Ibu

9 Desember 2021   13:22 Diperbarui: 9 Desember 2021   15:21 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah selesai sekolah (lulus), dia bingung mau kemana dan bagaimana, disitulah dia mulai kebingungan antara melanjutkan ke perguruan tinggi atau fokur kerja. Dia bersama temannya arif sedang berbincang-bincang dan berkata:

Arif: "gimana kuliah yuk.."

ahmad : "wah blm ada uang kak"

Saat itu ahmad dan temannya arif dapat pangilan di salah satu sekolahan favorit di minta untuk melatih pramuka disana, waktu trs berjalan kemudian sang ibu mulai memikirkan anaknya (ahmad):

"kasihan anak saya sudah dewasa, dan dia dibutuhkan untuk malatih pramuka yang jaraknya lumayan jauh untuk di tempuhnya, tapi dia masih numpang kepada temannya (arif)."

Kemudian Ibu ahmad bilang kepada ayah ahmad:

"Pak,.. anakmu itu sudah besar. bok ya dibelikan sepeda motor untuk anakmu supaya tidak merepotkan temannya terus."

Ayah pun diam dan tidak ada respon apa-apa. Singkat cerita, ibu ahmad dan ayahnya sempat miskomukasi dan ibu harus pergi kerumah saudaranya untuk merenung, menenangkan diri karena memikirkan anaknya ahmad. ahmad tau kejadian itu sampai bingung kedua orang tuanya terjadi pertengkaran, sedangkan dia masih mempunyai adik yang masih kecil-kecil yang butuh makan tiap hari, dia harus kerja, ahmad sempat nangis kebingungan melihat pertengkaran kedua orang tuanya hanya sang ibu memikirkan dia. Disaat dia melihat adik-adiknya dia menangis bagaimana dia ngasih makan, tanya ibu dimana. 

Saat malam tiba, ahmad mengantarkan ibunya untuk kerumah saudara untuk tidak pulang. Disepanjang jalan Ahmad meneteskan air mata tanpa henti karna melihat ibunya menangis tersendat sepanjang jalan menuju adik saudara ibu ahmad. Sampai di rumah Adik ibu, ibu mengucap:

"wes emboh nang, aku rak reti karepe pak amu seng model kaku, kwe wes gede di cagerno sekolahan tapi rak dwe kendaraan kanggo awakmu. Wes tang dongakno yo nang mugo-mugo urepmu penek, entok pekerjaan seng penak yo nang,,," (ibu sambil menangis tanpa henti) dan ahmad meng aminkan doa ibunya yang begitu dalam dari lubuk hatinya.

Selang beberapa hari kondisi rumah sudah membaik, adik-adik ahmad juga sudah mulai di perhatikan ibu dan ayahnya walau masih sedikit terbawa oleh suasana lalu. Setelah kejadian itu (sebuah ujian ahmad dari Allah SWT) dalam doa ibunya tepat ahmad masuk kuliah dan berjalannya waktu, doa sang ibu terkabulkan alhamdulillah...... sekarang ahmad mendapatkan tempat kerja yang layak sesuai profesi yang dia inginkan dulu, sekarang ahmad menyelesaikan kuliahnya S1 dan tiga tahun kemudian ahmad melanjutkan S2 nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun