Mohon tunggu...
setiyawan komatsu
setiyawan komatsu Mohon Tunggu... wiraswasta -

Simple dan kurang ilmu. Mencari dan terus belajar. Menikmati hidup dari sisi yang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kue Lompong, Jajanan khas dari Purworejo

19 Maret 2019   13:48 Diperbarui: 19 Maret 2019   18:45 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi sebagian traveler selain keindahan suatu tempat yang dicari, hal lain yang diincar juga makanan khas asli dari tempat yang mereka kunjungi.

Disini saya ingin memperkenalkan salah satu makanan khas dari Purworejo. Sebagai orang asli dari Purworejo, sebuah daerah yang dianugarahi tempat sangat indah, dengan deretan pegunungan menoreh yang mengelilinginya, juga hamparan samudra hindia sebagai pembatasnya. Boleh dibilang ini surganya Jawa Tengah, namun belum tergarap sempurna.

Ada banyak jajanan khas asli Purworejo, antara lain : Clorot, Gebleg, Cenil, Kue Satu, Dawet Ireng dan Kue Lompong. Sebenarnya masih banyak jajanan asli lainnya, dan 6 ini yang terkenal. Yang paling saya suka adalah Kue Lompong. Namanya memang cukup aneh. 

Lompong itu bahasa Jawa, biasanya kita kenal dengan Talas. Namun bukan berarti kue lompong artinya kue talas. Bukan. Bukan seperti itu. Kue  lompong ini berwarna hitam dengan tektur basah, rasanya manis dan di dalamnya terdapat butiran kacang. Bahan kue ini adalah tepung ketan yang diisi dengan butiran kacang halus ditambah gula. Isian ini hampir mirip dengan kue mochi, jajanan khas Kota Semarang.

Warna hitam dari kue lompong  diperoleh dari batang talas yang berwarna hitam. Caranya batang talas dikeringkan, lalu disangrai selanjutnya di haluskan hingga jadi serbuk. Inilah yang dipergunakan sebagai pewarna makanan alami. Karena warna hitamnya di peroleh dari lompong atau talas, maka kue ini dinamakan kue lompong. 

dr ig@linaratna
dr ig@linaratna
Yang menarik dari kue ini adalah pembungkusnya. Menggunakan klaras atau daun pisang  kering dan diikat dengan damen atau gagang padi yang kering. Jadi semua bahan hingga pembungkusnya semuanya benar-benar alami. Wadah pembungkusnya pun dari besek atau anyaman mampu. Kurang tradisonal apa coba. Bahannya alami, pembungkusnya dari daun, dan wadahnya dari anyaman bambu.

Kue lompong terasa kenyal saat disantap dalam kondisi hangat atau baru selesai di buat. Akan berubah menjadi keras seiring kue lompong dingin. Jadi sangat mudah untuk mengetahui kapan kue lompong ini di produksi. Jika masih empuk itu baru, jika sudah keras artinya lumayan lama. Jika kue lompong sudah mengeras, bisa dikukus lagi untuk mendapatkan tekstur kenyalnya. Di luar kulkas bisa bertahan selama 1 minggu. Namun bagi pecinta kue lompng, biasanya 1 besek kecil (isi 10) habis dalam hitungan jam.

ig@yulia_bulandari
ig@yulia_bulandari
Untuk ada para traveler yang bertujuan ke Purworejo atau melewati Purworejo, jangan lupa untuk bawa oleh oleh yang satu ini. Bisa di dapat di toko oleh-oleh atau langsung ke rumah produksinya di seberang SMA Negeri 1 Purworejo. Tapi  jangan lupa cicipi juga makanan khas lainnya dari daerah ini. Dijamin semuanya enak, alami dan murah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun