Mohon tunggu...
setiyawan komatsu
setiyawan komatsu Mohon Tunggu... wiraswasta -

Simple dan kurang ilmu. Mencari dan terus belajar. Menikmati hidup dari sisi yang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Money

Jalur Pantura dengan Trucknya

26 Februari 2015   05:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:29 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Di depan kantorku persis adalah jalan yang sangat terkenal di Indonesia dan merupakan jalur vital di Pulau Jawa. yaitu Jalur Pantura.

Setiap hari ratusan hingga ribuan kendaran baik sepeda, sepeda motor, truck dan bis melewati jalur ini. Padat dan terkadang merayap. Sehingga untuk menyebrang ke sisi jalan yang satunya butuh usaha ekstra keras. Dan yang paling terasa saat istirahat siang dimana perut sudah keroncongan namun harus bersabar menghadapi lalu lalang "monster" jalanan (yang sebesar monster dalam arti sesungguhnya) hanya untuk melewati 4 jalur sebelum bisa menikmati nasi padang di warung langganan.

Namun akhir-akhir ini, ada yang beda dengan Jalur Pantura. Kepadatan hanya terjadi di pagi dan sore hari saat jam masuk dan pulang kerja. Itupun hanya didominasi oleh sepeda motor, mobil dan bus karyawan. Saat siang hari sangat sedikit truck, trailer, fuso, kontainer yang lewat. Sehingga saat istirahat siang, tidak perlu bersusah payah untuk sampai ke seberang jalan.

Ada apa ini?? Apa yang terjadi?? kemana perginya "monster" jalanan itu. Apakah memang benar perkataan dari seorang teman, yang bilang jika saat ini perekonomian Indonesia sedang sulit, yang katanya kita cukup melihat dari banyak tidaknya truck-truck yang lewat melalui jalur pantura. Sebuah analisa sederhana yang mungkin ada benarnya. Entahlah,,, yang pasti kita tetap harus optimis bahwa perekonomian kita sedang tumbuh dan akan terus tumbuh.

Optimis teman, mungkin saja kau yang tidak tahu kalau ternyata truck-truck itu lebih senang melintas di pantura saat malam hari, disaat kamu sedang tertidur nyenyak dibuai mimpi indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun