Mohon tunggu...
Setiya
Setiya Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Laki-laki biasa saja; Anggota Era Intermedia Author Club (ErAC); Aktif di kegiatan masyarakat karena ingin selalu memberi manfaat; Tinggal di Yogyakarta; Mencintai Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kuis: Apakah Nama Bandar Udara di Yogyakarta?

11 Oktober 2011   10:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:05 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_136296" align="aligncenter" width="300" caption="gambar pinjam dari google"][/caption]

Tahukah anda, apa nama Bandar Udara yang ada di Yogyakarta ? Ah, mudah sekali. Semua orang tahu. Namanya adalah Adi Sucipto. Benarkah ? Benar, kalau dibaca dan diperdengarkan. Tapi coba perhatikan, bagaimana tulisan yang benar untuk nama bandara yang satu ini ? Bisakah anda menuliskannya dengan benar ?

Coba pilih jawaban berikut ini :

a.Adi Sucipto

b.Adi Sutjipto

c.Adi Soetjipto

d.Adisucipto

e.Adisutjipto

f.Adisoetjipto

Manakah tulisan yang benar ? Perhatikan sekali lagi pilihan anda, mana yang benar ? Jika anda ragu, minta tolong teman sebelah anda untuk ikut memberikan pendapat. Tahukah teman anda, mana tulisan yang benar ?

Syukur jika anda sudah bisa menuliskannya dengan benar. Begitulah saya selama ini, hampir tidak pernah peduli dengan tulisan ”yang benar” tentang nama bandara Yogyakarta. Tapi, kali ini saya tidak akan salah lagi.

Sambil menunggu keberangkatan pesawat yang akan membawa ke Jakarta, saya sempatkan membuka situs yogyes.com yang banyak menyajikan informasi bermanfaat tentang Yogyakarta. Di antaranya saya membaca artikel mas Yunanto Wiji Utomo tentang Bandara Internasional di Yogyakarta.

Sudah tidak terhitung lagi berapa kali saya menginjakkan kaki ke bandara ini, namun saya bahkan tidak pernah mengerti berbagai informasi terkait data dan sejarahnya. Biasanya saya hanya berperilaku sebagai penumpang pada umumnya: datang untuk check in, membayar airport tax, menuju ruang tunggu, dan akhirnya menaiki pesawat.

Demikian pula saat mendarat di bandara Yogyakarta, seturun dari pesawat langsung menuju ruang pengambilan bagasi, dan akhirnya menuju pintu keluar. Begitulah selama ini saya memperlakukan setiap bandara. Hampir tidak pernah bertanya atau mencoba mengetahui berbagai hal terkait bandara.

Ternyata bandara ini bernama resmi Bandar Udara Internasional Adisutjipto. Perhatikan tulisannya sekali lagi. Ternyata jawaban yang benar adalah poin “e”. Semoga anda beruntung mendapatkan hadiah karena telah benar menjawab pertanyaan saya. Anda bisa mendapatkannya di wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Adisutjipto) atau situs bandara Yogyakarta (http://jogja-airport.com/).

Asyik sekali saya membaca-baca artikel di yoges.com, terutama tulisan mas Yunanto Wiji Utomo. Dari berbagai sumber tersebut, akhirnya saya mengetahui, bahwa bandara Adisutjipto telah beroperasi selama lebih dari 50 tahun. Bandara seluas 88.690 m2 ini menyimpan banyak kisah sejarah. Di antaranya, tanggal 29 Juli 1947 pesawat Guntei dan Curren yang melakukan serangan terhadap Belanda di Semarang dan Ambarawa, lepas landas dan mendarat lagi di bandara ini. Selain itu, pesawat Dakota VT-CLA milik Indonesia ditembak oleh dua pesawat pemburu P-40 Kitty Hawk milik Belanda sesaat sebelum mendarat pada sore hari di tanggal yang sama.

Nama bandara ini semula adalah Bandara Udara Maguwo. Beberapa tahun setelah jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA, diubah menjadi menjadi Adisutjipto. Nama Adisutjipto diambil dari nama Komodor Muda Adisutjipto, awak pesawat yang tewas dalam serangan itu. Ia adalah anggota TNI AU yang dikirim untuk tugas ke India dan mengambil bantuan obat di Singapura. Selain Adisutjipto, tentara lain yang tewas adalah Abdurahman Saleh dan Adi Sumarmo yang namanya juga diabadikan menjadi nama bandar udara.

Bila cermat, anda bisa menemui sedikit ciri-ciri arsitektur Jawa di bandara ini, yaitu di bagian pemberhentian mobil. Ada dua buah patung yang terletak di kanan dan kiri tempat tersebut. Selain itu, atap yang berbentuk limasan dan disangga empat buah tiang juga menandakan bahwa bangunan itu didesain dengan arsitektur Jawa. Pesona arsitektur lainnya adalah gapura masuk kawasan bandara berwarna hijau yang tinggi dan lebar dengan bagian atas berbentuk lengkung bertuliskan "Adisutjipto International Airport".

Sebagai sebuah bandara, Adisutjipto cukup strategis untuk memulai perjalanan sebab terletak cukup dekat dengan beberapa objek wisata. Candi Prambanan, Candi Kalasan dan Kompleks Istana Ratu Boko letaknya kurang dari 10 kilometer dari bandara ini. Sementara Pusat Kerajinan Perak dan Kompleks Kraton Mataram di Kotagede dapat dijangkau hanya 25 menit dari bandara.

Sumber - http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-article/getting-there-and-around/adisutjipto-airport/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun