Memanfaatkan Waktu Kuliah Sambil Membantu Orang Tua

Bantul -- Rayhan merupakan seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang kesehariannya adalah berkuliah dan berjualan.

Ia membantu usaha orang tuanya berjualan batik yang tokonya berlokasi di Thamrin City, Jakarta Pusat.

"Mungkin diawal saya terganggu karena baru pertama kali kuliah disambi berjualan. Karena saya Bersama ibu, jadi terkadang saya bergantian saat berjaga lapak," Kata Rayhan

Saat ini beberapa universitas sedang menerapkan system kuliah daring karena kondisi pandemi yang tak kunjung usai. Maka dari itu Rayhan memanfaatkan momen ini sambil membantu orang tua. Karena saat kuliah daring tidak perlu effort untuk berangkat ke kampus.

Jika ada kuliah yang mengharuskan untuk melakukan pertemuan video, saya harus tetap mengikutinya. Tapi di Jurusan saya kebanyakan kuliah hanya dilaksanakan secara asynchronous atau hanya diberi quiz dan materi untuk dipelajari sendiri, ujarnya.

Selain membantu usaha orang tuanya berjualan batik, Rayhan juga membangun usahanya sendiri yaitu berjualan nasi goreng yang diberi nama Dapoer Rempah. Sistem berjualan nasi goreng-nya saat ini masih mengandalkan pre-order jadi bisa dijalankan secara fleksibel.

"Saat pagi hari saya berangkat ke toko yang berlokasi di Thamrin sampai dengan sore hari, dan selepas adzan magrib saya membuatkan pesanan nasi goreng jika ada yang memesan. Lalu pada malam hari, baru saya mengerjakan tugas-tugas kuliah," Ungkapnya

Belajar manajemen waktu merupakan hal yang sulit bagi kebanyakan dari kita. Belajar dari cerita yang sudah disampaikan oleh Rayhan, manajemen waktu bisa dilakukan ketika kita sudah bisa mengetahui mana prioritas dan seiring berjalannya waktu akan terbiasa dengan sendirinya.

Jangan sampai melupakan kewajiban kita untuk membantu orang tua walaupun sedang banyak kegiatan yang dilakukan. Tapi sebagai mahasiswa juga tidak boleh lupa untuk melaksanakan kewajiban perkuliahan.