SMP Negeri 2 Bandar Lampung telah mengambil langkah proaktif dengan menerapkan pembelajaran blended learning sejak masa pembelajaran jarak jauh akibat pandemi COVID-19. Keputusan ini diambil sebagai tindakan preventif untuk mengatasi learning loss yang dapat memengaruhi kualitas dan mutu lulusan sekolah.
Sejak pandemi COVID-19 melanda, sekolah-sekolah di seluruh dunia menghadapi tantangan besar dalam melanjutkan proses pembelajaran. Pembelajaran jarak jauh, meskipun diperlukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan siswa, memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah learning loss, yaitu penurunan pemahaman dan keterampilan siswa akibat kurangnya interaksi langsung dengan guru dan teman sekelas.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, SMPN 2 Bandar Lampung memperkenalkan blended learning, yang menggabungkan pembelajaran daring (online) dengan pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah. Dengan pendekatan ini, siswa dapat tetap terlibat dalam proses belajar meskipun berada di rumah.
Dampak Positif Pembelajaran Blended Learning
Fleksibilitas: Siswa dapat mengakses materi pelajaran secara online kapan saja dan di mana saja. Ini memungkinkan mereka untuk mengatur waktu belajar sesuai dengan kebutuhan individu.
Interaksi: Meskipun sebagian pembelajaran dilakukan secara daring, siswa tetap memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan guru dan teman sekelas saat pembelajaran tatap muka. Diskusi, tanya jawab, dan kolaborasi tetap berlangsung.
Penggunaan Teknologi: Pembelajaran blended learning memperkenalkan siswa pada penggunaan teknologi dan platform digital. Ini akan membekali mereka dengan keterampilan yang relevan di era digital.
Pencegahan Learning Loss: Dengan menggabungkan dua metode pembelajaran, SMPN 2 Bandar Lampung berharap dapat mengurangi dampak negatif dari pembelajaran jarak jauh dan mencegah learning loss.
Upaya ini memberi dampak positif, ditunjukkan dengan tetap diraihnya prestasi yang membanggakan meskipun dengan berbagai keterbatasan selama pembelajaran jarak jauh, seperti:
SMPN 2 Bandar Lampung menjadi Juara 2 di ajang Supernova School Competition, yang digelar oleh UKM Komunitas Integritas Universitas Lampung (Unila) dimulai pada tanggal 14 Agustus 2020 dan berakhir pada tanggal 25 Agustus 2020.
Hanifa Mutiara Isma, siswi kelas 9 SMPN 2 Bandar Lampung, berhasil meraih medali emas dalam kompetisi Bahasa Inggris tingkat SMP/Mts se-Indonesia tahun 2021, yang digelar Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI).
Hingga saat ini, SMPN 2 Bandar Lampung sebagai Sekolah Penggerak tetap menerapkan blended learning dengan menyesuaikan kebutuhan siswa dan guru. Alief Maulana, guru PAI SMPN 2 Bandar Lampung, menyatakan "Saat pembelajaran online, siswa dapat mencari referensi dari media digital. Ketika pembelajaran tatap muka di kelas, siswa dapat mengkonfirmasi kebenaran atas apa yang mereka pelajari di media online. Selain itu, saat tatap muka, siswa dapat lebih memperdalam pembelajaran dari guru langsung dan menanyakan hal lain yang menurut siswa kurang jelas, sehingga yang mereka pelajari lebih bermakna dan bermanfaat".
Kepala SMPN 2 Bandar Lampung, Bapak Abdul Khanif, menyatakan, "Kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi siswa kami. Pembelajaran blended learning adalah langkah maju dalam menghadapi tantangan kemajuan teknologi dan memastikan kualitas lulusan kami tetap terjaga."
Semoga penerapan pembelajaran blended learning di SMPN 2 Bandar Lampung dapat memberikan manfaat positif bagi siswa dan memperkuat kualitas pendidikan di masa yang penuh tantangan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H