Mohon tunggu...
Setio Budianto
Setio Budianto Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang Praktisi dan Akademisi Pariwisata, juga Guide Berbahasa Inggris. Disamping itu menulis buku fiksi dan non fiksi

Saya menyukai Pariwisata dan kebudayaan, sejarah terutama masa klasik Hindu Buddha. Juga menyukai perjalanan wisata serta topik mengenai lingkungan hidup serta pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Tarian Bocah Perkebunan (5) 2008 : Kenangan Pahit

17 Juni 2023   09:40 Diperbarui: 17 Juni 2023   10:54 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            “Tapi disana juga masih ada orang perkebunan yang baik, misalnya pejabat yang bernama Pak Daniar. Orangnya baik, sangat baik. Juga  Pak Djati. Mereka orang yang visioner,” ujar Kacong dengan mata berbinar.

 Mendengar hal itu, ketiga orang asing ikut senang. Ternyata masih ada secercah harapan di perkebunan…

            “Oh, betulkah?” Ludwig sampai berdiri.

            “Betul, begitulah…Tak semuanya buruk. Ada malam, ada siang. Nanti kita akan mengunjungi mereka!” ujar Pak Kacong tesenyum lebar.

            “Oh, kami senang sekali Pak!” ujar ketiganya hampir bersamaan. Bersamaan dengan itu, menu andalan Toko Oen muncul. Ada es krim, juga aneka roti jadul. Kudapan khas Belanda.

            “Oh…mari-mari, kita rayakan awal kegiatan kita dengan menyantap makanan Eropa ini!” Pak Kacong sebagai tuan rumah ambil peran. Menu-menu Eropa ini mengingatkan para tamu akan kampung halaman. Membuat mereka ingin pulang. Semuanya telah makan, kenyang. 

            “Lezat sekali Pak. Senang, masih bisa merasakan makanan Belanda disini..he he he…Oh ya Pak…mengenai rencana ke Banyuwangi bagaimana?” Tanya Stefan.

            “Oh ya, kita nanti naik jalan darat saja, suka adventure kan?” jawab Pak Kacong sambil tersenyum.

            “Oh…tentu saja suka. Sangat menarik!” mereka jawab serempak sambil toss bersama.

--------BERSAMBUNG----

Cuplikan bab selanjutnya : kelompok anti perubahan di perkebunan mulai "kepanasan" dengan berita kepulangan  Kacong ke kampung halaman...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun