Mohon tunggu...
Setia Wulan
Setia Wulan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta - Program studi Ilmu Komunikasi

Belajar untuk terus berkarya dan berguna bagi lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mari Mengenal Inovasi Sistem Monitoring Catu Daya Jalur Perlintasan Langsung (JPL) Berbasis NRFL01

20 Juli 2024   12:59 Diperbarui: 20 Juli 2024   13:02 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari Mengenal Inovasi Sistem Monitoring Catu Daya Jalur Perlintasan Langsung (JPL) Berbasis NRFL01 Sebagai Upaya Meningkatkan Keselamatan

Yogyakarta (20/7/2024), sebuah karya inovatif dari Tim program kreativitas mahasiswa (PKM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan mengangkat inovasi mengenai sistem monitoring catu daya jalur perlintasan langsung (JPL) berbasis NRFL01 sebagai upaya meningkatkan keselamatan di perlintasan kereta api. Gagasan solusi yang akan dikembangkan melalui alat ini yaitu pengembangan menjadi otomatis langsung melalui sistem monitoring catu daya berbasis NRFL01.

Humas PT. Kereta api Indonesia (persero) menyatakan bahwa dari awal tahun 2023 hingga pertengahan tahun terdapat 173 kasus kecelakaan di jalur perlintasan langsung (JPL). Dari kasus tersebut terbukti teknologi yang digunakan pada JPL, masih terdapat beberapa kekurangan yang ada. Contoh kekurangan tersebut yaitu pada sistem catu daya yang menyuplai modul yang digunakan.

Saat terjadi listrik padam, petugas Sintelis (Sinyal, Telekomunikasi, dan Listrik) yang bertugas merawat palang pintu tidak dapat mengetahui secara otomatis dan harus dilakukan pengecekan secara manual yaitu dengan menunggu konfirmasi dari PJL (Petugas Jaga Lintasan) yang ada atau melakukan konfirmasi langsung kepada petugas PJL di tempat.

Teknologi sistem catu daya yang digunakan saat ini berupa tampilan display analog yang terpasang di meja pelayanan palang pintu JPL. Kekurangan dari teknologi tersebut yaitu informasi mengenai sistem catu daya berupa tegangan dan arus sumber tampilan display yang hanya bisa diketahui di meja pelayanan palang pintu JPL. Dengan dibuatnya sebuah inovasi peralatan monitoring catudaya, diharapkan dapat mencegah kerusakan pada komponen catudaya yang ada pada JPL. Seperti yang kita ketahui bahwasanya Catu daya merupakan sumber utama peralatan elektronika dapat berfungsi dengan baik. Peralatan monitoring dibuat menggunakan beberapa jenis sensor yang ada seperti sensor Tegangan DC yang berguna dalam mengukur nilai tegangan, sensor arus HSTS016L yang berfungsi dalam mengukur arus DC dan AC, sensor tegangan AC PZEM-004T yang berfungsi mengukur tegangan sumber AC/PLN serta daya aktif, sistem display menggunakan LCD 16x4 I2C yang berfungsi menampilkan indikator pada panel box monitoring, dan dari data yang didapat dari semua sensor tersebut dikirimkan dengan modul NRF24L01.

Peralatan monitoring ini terdiri dari 2 panel box yang berfugsi sebagai Transmitter (pengirim data) yang diletakkan di JPL dan Receiver (penerima data) yang diletakkan di Kantor Sintelis terkait. Sistem kerja alat ini dapat bekerja saat kondisi normal maupun saat terjadi gangguan catudaya. Gangguan catudaya tersebut dapat berupa drop tegangan pada baterai sebagai sumber DC atau saat sumber listrik AC/PLN padam. Saat kondisi normal panel box transmitter akan mengirimkan data ke receiver berupa nilai tegangan sumber DC baterai, nilai arus AC dan DC, nilai tegangan sumber AC PLN serta indikasi lampu LED hijau menyala. Sedangkan saat terjadi gangguan catudaya, maka panel box transmitter akan mengirimkan notifikasi ke panel receiver di Kantor Sintelis berupa nyala buzzer serta LED merah akan menyala.

sumber : dokumentasi pribadi
sumber : dokumentasi pribadi

sumber : dokumentasi pribadi
sumber : dokumentasi pribadi

Tujuan dari dibuatnya inovasi ini yang pertama untuk membantu petugas Sintelis selaku petugas yang merawat palang pintu dapat mengetahui kondisi catu daya saat kondisi normal maupun saat terjadi gangguan catu daya, yang kedua untuk memudahkan petugas dalam memonitoring dan mengantisipasi lebih awal jika terjadi kerusakan pada catu daya JPL. Manfaat lain yang didapat yaitu dapat mencegah kejadian kecelakaan di JPL akibat tidak berfungsinya peralatan yang ada karena gangguan catudaya.

" Harapan dibuatnya alat ini dapat mempermudah dalam melakukan perawatan dan perbaikan serta pencegahan kerusakan pada alat yang terdapat pada palang pintu JPL dan dapat meminimalisir gangguan gangguan yang terjadi mengingat catu daya merupakan suatu hal penting bagi komponen elektronik yang terdapat pada palang pintu JPL " , ungkap Arditya Ega mahasiswa Teknik elektro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun