Mohon tunggu...
Setia Wulan
Setia Wulan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta - Program studi Ilmu Komunikasi

Belajar untuk terus berkarya dan berguna bagi lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Melihat Sisi Toxic Relationship pada Film "Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang"

7 Januari 2024   13:01 Diperbarui: 7 Januari 2024   13:07 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film jalan yang jauh jangan lupa pulang adalah film yang dirilis pada 2 februari 2023 di bioskop seluruh Indonesia dengan panjang durasi 160 menit yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. 

Pada film ini mengangkat isu mengenai toxic relationship dimana kalangan yang ditunjukkan adalah remaja yang belum mengerti bentuk dari toxic relationship dan diharapkan dapat menyadarkan dampak bagi seseorang yang mengalaminya. 

Film jalan yang jauh jangan lupa pulang menceritakan seorang Aurora yang memilih tujuan untuk berkuliah di London, agar bisa hidup jauh dari orang tuanya dan hidup mandiri disana. 

Di London Aurora bertemu dengan Jem yang juga berasal dari Indonesia, Aurora merasa tertarik oleh Jem karena mempunyai tujuan atau cita cita yang sama, namun seiring berjalannya waktu harapan Aurora pada Jem akhirnya sirna untuk meraih kesuksesan Bersama, setelah ia mengetahui perilaku toxic pada Jem yang sangat melukai perasaannya.

Perilaku toxic pada Jem yang tidak bisa mengendalikan emosinya yaitu temperamen, selalu menyalahkan Aurora hingga ia selalu merasa terintimidasi, mengambil keuntungan, sikap curiga dan cemburu yang terlalu berlebihan. 

Masalah ini yang menunjukkan adanya perilaku toxic relationship pada film jalan yang jauh jangan lupa pulang. Toxic Relationship adalah suatu hubungan yang tidak sehat dan banyak ditemui diberbagai hubungan, seperti hubungan pertemanan, hubungan percintaan maupun hubungan keluarga. Hubungan yang tidak sehat dapat berpengaruh pada Kesehatan mental seseorang yang ada pada hubungan tersebut. 

Sumber: indozone.news
Sumber: indozone.news

Toxic relationship juga ditandai oleh adanya tindak kekerasan secara verbal maupun non verbal. Kekerasan secara verbal memiliki bahaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan kekerasan fisik,  efek dari kekerasan verbal memang tidak terlihat. Namun, memberi dampak pada psikologis seseorang (Womens health, 2018).

Berdasarkan data dari Sistem Informasi online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) Tahun 2022, menunjukkan kekerasan terhadap perempuan (KtP) sebanyak 11.266 kasus terlapor dengan 11.538 korban di mana 45,28% nya merupakan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan 1.151 kasus dengan pelakunya adalah pacar. Hal tersebut menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan kerap kali terjadi di ranah domestik atau di dalam suatu hubungan. 

Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa dengan adanya Toxic Relationship di dalam sebuah hubungan dapat menyebabkan konflik batin yang akan mengarah pada depresi atau kecemasan, sehingga dapat menimbulkan permasalahan yang baru. Terdapat empat bentuk kekerasan yang ada pada suatu hubungan, yaitu : kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual dan juga kekerasan ekonomi. 

Ke empat bentuk kekerasan tersebut dapat muncul dalam hubungan toxic relationship. Kekerasan pada sebuah hubungan dapat menimpa pihak laki laki maupun pihak perempuan. 

Namun dari banyaknya kasus yang terjadi, dapat kita lihat pihak perempuan lah yang banyak menjadi korban dari hubungan toxic relationship. Karena sikap perempuan yang cenderung lebih banyak menerima setiap wujud tindakan kontrol dari pasangannya namun hal tersebut sering tidak dipahami oleh perempuan, yang akhirnya akan membawa pada dampak negatif dalam kehidupan perempuan tersebut ketika terjadi hubungan beracun ini.

Pada film "Jalan yang jauh jangan lupa pulang" terdapat adegan yang menunjukkan sisi toxic relationship atau hubungan beracun, hal tersebut dilihat dari segi denotasi, konotasi dan mitos.

Menurut Barthes (Rusmana, 2014:200) denotasi merupakan tanda yang penandanya mempunyai tingkat kesepakatan yang tinggi dan dapat menghasilkan makna yang sesungguhnya. Denotasi disini mengungkapkan makna sebenernya yang dipampang nyata oleh sesuatu yang dapat diinderakan seperti gambar atau visual meliputi shot adegan sampai tokoh yang berperan. Kemudian suara seperti dialog, soundtrack, dan juga body language yang ditampilkan oleh sosok Jem kepada Aurora. 

Ditahap kedua ada konotasi, konotasi adalah mengungkapkan makna yang terkandung dalam sebuah data, dalam film ini ditunjukkan pada adegan dimana Aurora dan Jem bertengkar, kemudian Jem hendak berbuat kasar secara verbal dan non verbal yang akhirnya Jem memecahkan salah satu karya dari Aurora dan disini membuat Aurora sakit hati. 

Sedangkan mitos dijelaskan oleh barthes adalah sebuah cerita dalam suatu kebudayaan yang menjelaskan atau memahami beberapa aspek dari realita atau alam, mitos yang ada pada film ini juga berhubungan dengan kondisi yang banyak kita temui pada beberapa kalangan remaja.

Keluar dari hubungan toxic relationship memang tidak mudah, kebanyakan orang yang mengalaminya akan memilih untuk memutuskan hubungan itu tetapi ada juga yang hasilnya akan trauma dengan apa yang telah dialami dan sulit untuk menjalin hubungan baru dengan orang lain. 

Hal inilah yang harus diyakinkan pada masyarakat terutama pada kalangan remaja bahwa kehidupan pasangan pada laki laki dan perempuan yang awalnya baik baik saja, bisa hancur karena salah satu pasangan yang tidak sportif sehingga dapat terjadi toxic relationship seperti kekerasan, kebohongan dan ketidakadilan seperti yang tervisualisasikan pada film ini. 

Dalam menghadapi hal seperti ini banyak solusi yang dapat dilakukan seperti memutuskan kontak segera dengan pasangan yang menjadi toxic dan segera mungkin untuk menghentikan komunikasi terutama jika suatu hubungan sudah mengancam keselamatanmu. 

Ada juga upaya resiliensi yaitu kemampuan untuk suatu individu bisa bangkit kembali dari keadaan yang mengganggu atau tidak menguntungkan bagi individu tersebut, untuk mengatasi segala pengaruh emosi negatif yang terkadang menghambat individu untuk menggapai prestasi. 

Upaya yang dapat dilakukan adalah kemampuan suatu individu untuk menahan rasa sakit, mampu mengedalikan dirinya, dan mempunyai niat sungguh sungguh untuk bangkit kembali menjadi lebih baik dari suatu permasalahan atau kesulitan yang telah dialami oleh individu tersebut. 

Upaya tersebut tidak luput dari pengaruh lingkungan sekitar serta dukungan positif dari keluarga maupun teman dekatnya untuk membantu memulihkan keadaan individu tersebut.

Sekarang yang harus kita sadarkan adalah hubungan toxic relationship itu pasti adanya terutama pada kalangan remaja, jadi kita terutama perempuan harus selalu bersikap tegas dan jangan mau dimanfaatkan oleh pasangan kita jika itu berpengaruh buruk pada kehidupan kita.

Karena dapat kita ambil pelajaran dari film jalan yang jauh jangan lupa pulang bahwa setiap hubungan yang awalnya harmonis atau mungkin memiliki tujuan hidup yang sama tidak menutup kemungkinan akan berubah menjadi toxic relationship jika salah satu pasangan dalam hubungan tersebut tidak bersikap sportif. Dan berharap agar masyarakat tidak menormalisasikan tindakan toxic relationship.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun