Mohon tunggu...
_setwet14_
_setwet14_ Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

SEMOGA BERMANFAAT

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seminar Pelayanan Prima "Upaya Pemerintah dalam Penerapan Pelayanan Prima Terhadap Tenaga Pengajar dan Peserta didik DI era Modern"

27 Januari 2024   09:45 Diperbarui: 1 Februari 2024   18:07 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 20 Januari 2024, Aula Kampus Universitas Teknologi Digital menjadi saksi dari seminar yang mengangkat tema Upaya pemerintah dalam peneran pelayanan prima terhadap tenaga pengajar dan peserta didik di era modern, khususnya di Jawa Barat. Dengan diawali oleh pembukaan yang meriah oleh MC Nuril Isra, seminar kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua kelompok 2, Muhammad Iqbal Ar Rasyid, serta dosen pengampu mata kuliah, Ibu Siska Fajar Kusuma, S.M., M.M., dan Kaprodi S1 Manajemen, Bapak Riyan Haditya, S.E., M.M. Acara pembukaan juga dilengkapi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya", menunjukkan semangat nasionalisme yang diwujudkan dalam kegiatan akademis.

Narasumber utama, Dr. Budi Hermawan., M.Phil., SNE, memaparkan topik dengan judul "Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Era Digital di Jawa Barat". Dalam pemaparannya, beliau menyajikan gambaran tentang tren global dan masa depan pendidikan, khususnya yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Terlebih lagi, perubahan drastis yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 telah mendorong dunia pendidikan untuk beradaptasi secara cepat dengan pembelajaran daring, yang menunjukkan pentingnya digitalisasi dalam menghadapi tantangan zaman.

Pemerintah Jawa Barat telah melakukan sejumlah inovasi dalam dunia pendidikan, seperti berkolaborasi dengan lembaga pendidikan, bisnis, dan pemerintahan, serta mengadopsi pendidikan daring dan berkolaborasi dengan media massa. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah rendahnya tingkat literasi di Indonesia, yang menempatkan Indonesia di peringkat yang rendah di dunia. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah perlu menerapkan pendekatan yang holistik, termasuk melalui program pendidikan literasi, promosi literasi di masyarakat, ketersediaan bahan bacaan, pelatihan guru, penggunaan teknologi, kolaborasi antar-sektor, integrasi literasi dalam program pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat.

Selain itu, seminar juga mengangkat topik tentang perubahan zaman dari Industri 1.0 hingga Industri 4.0, serta bagaimana digitalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan di Jawa Barat. Perubahan ini mencerminkan evolusi signifikan dalam cara manusia bekerja, berproduksi, dan berinteraksi dengan teknologi, yang memerlukan transformasi dalam pendidikan dan pengembangan SDM.

            Setelah pemaparan materi selesai dilakukan oleh narasumber lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Penanya pertama yaitu Lita yang berasal dari kelas C5 bertanya bagaimana upaya dalam pelayanan prima mengatassi rendahnya literasi di indonesia lalu dijawab oleh narasumber Upaya dalam pelayanan prima untuk mengatasi rendahnya literasi di Indonesia memerlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan:

  1. Pendidikan Literasi: Mengembangkan program-program pendidikan literasi yang memadai di semua tingkatan pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan dewasa. Ini termasuk pelatihan membaca, menulis, dan berhitung yang efektif, serta pengenalan literasi digital.
  2. Promosi Literasi di Masyarakat: Melakukan kampanye dan kegiatan promosi literasi di masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi dan memotivasi individu untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis. Kampanye ini dapat dilakukan melalui media massa, acara komunitas, dan kerjasama dengan organisasi non-pemerintah.
  3. Ketersediaan Bahan Bacaan: Memastikan ketersediaan bahan bacaan yang bermutu dan terjangkau di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini meliputi akses ke perpustakaan umum, peningkatan koleksi buku di sekolah-sekolah, dan penyediaan akses terhadap buku-buku digital.
  4. Pelatihan Guru dan Tenaga Pendidik: Memberikan pelatihan kepada guru dan tenaga pendidik tentang strategi mengajar yang efektif untuk meningkatkan literasi siswa. Ini mencakup pengembangan keterampilan membaca, menulis, dan berbicara dalam kurikulum sekolah.
  5. Penggunaan Teknologi: Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan literasi, termasuk penggunaan aplikasi pembelajaran, platform e-learning, dan sumber daya digital lainnya untuk memfasilitasi pembelajaran yang interaktif dan menarik.
  6. Kolaborasi Antar-Sektor: Melibatkan pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan literasi di Indonesia. Kolaborasi ini dapat mencakup penyediaan dana, pengembangan program-program literasi, dan pertukaran sumber daya.
  7. Integrasi Literasi dalam Program Pembangunan: Memasukkan literasi sebagai bagian integral dari program-program pembangunan nasional dan daerah. Ini mencakup integrasi literasi dalam program-program kesehatan, ekonomi, dan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
  8. Pemberdayaan Masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam meningkatkan literasi, termasuk melalui kelompok-kelompok belajar komunitas, klub buku, dan kegiatan literasi lainnya yang melibatkan seluruh anggota masyarakat.

Upaya-upaya ini harus didukung oleh komitmen yang kuat dari pemerintah, lembaga pendidikan, sektor swasta, dan masyarakat secara keseluruhan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembangunan literasi yang berkelanjutan di Indonesia.

Selanjutnya penanya kedua yang berasal dari mahasiswa yaitu Wildan Nurjaman bertanya bagaimana cara pencegahan di dunia maya lalu di jawab oleh narasumber Pencegahan di dunia maya adalah langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi risiko dan melindungi diri dari berbagai ancaman dan bahaya yang ada di lingkungan online.  Serta pemerintah berupaya mengembangkan cyber security di lembaga pemerintahan.

Lalu terakhir ada penanya ketiga yaitu farhan Rozi bagaimana upaya pemerintah untuk mengajak dan mempertahankan bahwa pendidikan adalah hal yang penting dijawab oleh narasumber  bahwa sesungguhnya manusi memiliki kewajiban untuk belajar dari lahir hingga waktunya meninggal

Sesi tanya jawab yang diikuti oleh peserta seminar dari berbagai kelas menunjukkan minat yang tinggi terhadap topik yang dibahas, serta keseriusan dalam memahami dan menghadapi tantangan yang ada. Penutupan acara dengan pembacaan doa bersama menandai kesuksesan dari seminar ini.

Dalam keseluruhan, seminar ini berhasil menyajikan pandangan yang komprehensif tentang tantangan dan peluang dalam dunia pendidikan di era digital, serta upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan seluruh stakeholder untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan di Jawa Barat. Dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen yang tinggi, harapan untuk mencapai pendidikan yang merata dan berkualitas di Jawa Barat semakin terwujud.

Kesan dan Pesan Seminar Pelayanan prima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun