Disebutlah negeri para tikus hitam dan putih berperang. Peperangan yang lama antar tikus mulai membuat pusing Raja Tikus. Dipanggilah tiiga panglima Tikus yang kesohor kemampuan perangnya tuk mengatasi permasalahan ini. Ketika mereka berkumpul, para jenderal memamerkan kehebatan di depan Raja, sebagai penentu tongkat komando. Jenderal TIKIM, "dengan tiga pasukan tikus q, mampu membunuh 100 tikus putih" "Bagaimana Raja berikan tongkat komando itu pada saya." Jenderal TIJAK, "hai, Tikim. Tak usah berbangga. 2 pasukan q saja mampu membunuh 500 tikus." "Sudah berikan saja tongkat itu pada ku." Jendaral TIMAFKUM, "ha ha ha belum seberapa. Liat punyaku. 1 pasukan q tidak mampu membunuh seekor tikus putih pun. Tapi cukup membuat pening negeri tikus putih." Dua jenderal bertanya-tanya kehebatan apa yang dimilikinya, "Lantas apa hebatnya ?" "Setiap tikus ku ke negeri tikus putih; birokrat, pengusaha, dan pejabat. berkumpul meminta saran gimana caranya ngembat duit rakyat" Raja Tikus, "bagus, bagus. Jenderal Timafkum. Lakas utus pasukan mu ke negeri tikus putih dan jangan kembali ke sini. Bisa ancur negeri kita...." (Nb: tikus aj tau....)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H