Perayaan tujuh belasan telah dilakukan puluhan tahun, sudah menjadi hal yang biasa bagi rakyat Indonesia. Gelaran pemilu pun juga rutin dilakukan tiap 5 tahun, seharusnya pun sudah menjadi hal yang biasa.
Setiap warga negara punya pilihan masing-masing yang harus dihormati. Tidaklah perlu ekspresi atas pilihannya diumbar ke publik. Kecintaan pada pilihannya dan kebencian terhadap yang tidak disukai tak usahlah diungkapkan secara membabi buta.
Polarisasi pemilu lalu masih terasa hingga kini. Polarisasi yang sudah mengarah pada permusuhan dan perpecahan. Istilah kadrun dan cebong masih digunakan oleh masyarakat hingga kini. Padahal di tingkatan elit sudah tidak ada apa-apa. Tokoh-tokoh yang saat itu mereka bela masing-masing dengan mati-matian ending-nya malah satu kubu, kubu penguasa.
Benar perkataan budayawan Sujiwo Tejo saat deklarasi dirinya menjadi capres alternatif dan seniman Nasirun sebagai cawapres di Yogyakarta 17 Agustus 2023 lalu. Menurut Sujiwo Tejo, deklarasi itu bertujuan untuk mengajak masyarakat agar tidak terlalu serius menghadapi Pemilu 2024.
Lihatlah, semua peserta lomba 17-an bersemangat ingin menang. Mereka ingin yang terbanyak dan tercepat. Tapi, ada syarat dan aturan main yang yang dipatuhi. Setelah selesai, ada juara, ada pemenang. Semua, baik yang menang maupun yang kalah, termasuk penonton bergembira ria. Tiada protes, konflik dan perpecahan (meskipun di beberapa tempat juga ada). Sudah seharusnya suasana seperti ini bisa kita rasakan bersama saat pemilu nanti.
Beri Kepercayaan Rakyat untuk Berkarya dan Berkreasi
Betapa kreatifnya masyarakat Indonesia dalam menyambut HUT kemerdekaan negaranya. Ide dan kemampuan dikerahkan untuk membuat rumah, gang, jalan, kampung, sekolah maupun kantornya tampak meriah. Pentas seni pun digelar di mana-mana untuk menunjukkan kreasi warga. Dengan semangat yang membara, semua berkontribusi meski hanya sekedar bertepuk tangan menyemangati kawannya.
Karnaval atau pawai pun digelar dari tingkat kota sampai ke kampung. Tiap kelompok ingin menampilkan kreativitasnya. Parade kendaraan hias, arak-arakan dengan aneka kostum dan penampilan lain pun sangat menghibur warga.
Kreativitas dan kemampuan manusia Indonesia sangatlah besar. Apalagi bonus demografi sangatlah potensial untuk membangun negeri. Jangan ragukan kemampuan mereka. Kemampuan untuk berkontribusi untuk menjadikan Indonesia Maju.