Mohon tunggu...
Setiawan Muhdianto
Setiawan Muhdianto Mohon Tunggu... Relawan - Penikmat Kehidupan

Berusaha untuk nggegayuh kaprawiran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Shrimp Estate Kebumen, Akankah Mensejahterakan Rakyat?

10 Maret 2023   08:08 Diperbarui: 11 Maret 2023   17:09 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh, masyarakat Kabupaten Kebumen sangat mendukung program shrimp estate ini. Mereka berharap ada manfaat langsung yang dirasa. Warga Kebumen bisa bekerja di tambak udang. Sembari bekerja mereka bisa belajar sehingga suatu saat bisa menjadi petambak mandiri. Warga sekitar tambak pun bisa kecipratan rejeki dengan berjualan makanan, minuman, rokok dan lainnya.

Manfaat tidak langsung pun bisa masyarakat peroleh. Karena ini program nasional tentunya infrastruktur pun pasti diperbaiki. Perbaikan infrastruktur ini akan semakin menggerakkan roda ekonomi. Pendapatan, retribusi dan pajak yang diperoleh dari tambak udang ini pun bisa untuk membangun daerah sehingga keluar dari status kabupaten termiskin.

Warga tidak mau adanya shrimp estate justru menciptakan kesenjangan. Masyarakat lokal tidak ingin hanya menjadi penonton sedangkan uang mengalir keluar daerah. Sedangkan yang mereka rasakan adalah hanyalah kemiskinan, konflik dan kerusakan.

Kemauan masyarakat sebenarnya sederhana. Program tersebut bisa memberi manfaat dan tidak menimbulkan madharat. Dan satu lagi yang terpenting, tidak dikorupsi. Program shrimp estate ini menelan biaya 175 milyar, seperti disampaikan Presiden saat peresmian. Uang itu dari rakyat dan harus dirasakan oleh rakyat pula. Jangan sampai mengalir ke segelintir orang yang berwatak culas. Perlu menjadi peringatan bahwa mantan bupati Kebumen saat ini masih mendekam di tahanan KPK. Ups..... sudah keluar ternyata. Semoga tiada yang mengikuti jejaknya. 

(Penulis lahir dan besar di Kebumen, sekarang menetap di Bogor)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun