PendahuluanÂ
Punya masa depan yang cemerlang merupakan impian semua orang, dan bahkan termasuk saya dan anda sekalian pastinya. Kuliah sambil kerja memberikan keuntungan dalam perjalan meniti karir, tentu alasannya beragam mulai dari mencari pengalaman meringankan biaya kuliah, atau meningkatkan kualifikasi pendidikan.
Risiko Kuliah Sambil Kerja
Apakah kalian pernah terpikir untuk kuliah sambil bekerja?, mungkin masing- masing pernah berpikir bahkan sudah menjalaninya, atau sedang menjalaninya, yah? Sama seperti diri saya ini. Untuk kamu yang belum pernah merasakan bekerja sekaligus menjadi pelajar pasti sudah terbayang akan susah dan sangat-sangat meribetkan.
Kenapa demikian?, yah salah satunya waktu, dimana waktu bekerja sama waktu kuliah tidaklah singkron. Dan bukan hanya itu saja kadang tugas kuliah yang menumpuk, dan ini bukan saya menyalahkan pihak diamna saya belajar atau bapak ibu dosen yang memberi tugas, tapi apa boleh buat memang itu juga kewajiban seorang pelajar atau mahasiswa dalam menyelesaikan masa studinya, di tambah tugas kantor yang sangat banyak apalagi jika kita bekerja dibawah tekanan.
Siapa yang tidak pusing akan hal ini?, kadang kita merasa badan sakit dan kelelahan, serta rasa bosan dalam menjalaninya, dan itulah risiko.
Kenapa kita melakukan hal ini? Kadang kita melakukan ini karena kita merasa bahwa siapa lagi kalau bukan saya, kapan lagi kalau bukan sekarang, kadang kata-kata itu lintas dipikiran kita masing-masing, apalagi kondisi ekonomi yang tidak mendukung, jadi kita dipaksa berjuang sendiri, mulai dari kebutuhan sehari-hari, biaya kontrakan tempat kita beristirah dan merenung, dan biaya kuliah per semesternya.
Kadang orang melakukan ini juga karena tidak ingin merepotkan orang lain, maupun orang tua, dan karena masalah ekonomi yang kurang mendukung jadi seseorang tersebut ingin berjuang sendiri dan terlihat mandiri.
Apalagi jika bekerja sambil kuliah kadang gaji pas-pasan tidak sesuai yang diharapkan, jadi kepada siapakah kita mengeluh? Kepada siapakah kita bertanya dan mendapatkan jawaban? Tanyakanlah pada diri sendiri dan jangan lupa selalu bawa dalam doa, agar diberikan jalan petunjuk oleh sang pencipta.
Memang ini sebuah dilema besar jika dilontarkan kepada kita, apakah kita siap menghadapinya atau tidak! Jadi itu gunanya manajemen waktu dan risiko, kita mengevaluasi memikirkan cara kemana arah tujuan dan bagaimana kedepannya, serta mengupayakan untuk mengurangi risiko yang mungkin saja akan terjadi.
Risiko yang terjadi adalah:
- Kelelahan fisik dan mental, dimana beban ganda antara perkuliahan dan pekerjaan dapat menguras energi dan memicu kelelahan. Sering kurang tidur, stresdan rasa capek yang dapat mengganggu kesehatan dan performa belajar kita.
- Gangguan konsentrasi dan Prestasi dalam belajar, dalam menyeimbangkan waktu antara pekerja dan perkuliahan dapat menajdi tantangan besa. Hal ini dapat menyebabkan kesulitas fokus saat belajar, ketertinggalan materi yang berakibat pada penurunan prestasi belajar.
- Keterbatasan waktu, dan kurangnya waktu untuk diri sendiri maupun keluarga.
- Kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai yang diharapakan.
Dan apa keuntungan dari semua ini?, kadang keuntungan kembali pada diri kita masing-masing, kenapa? Tergantung niat dan tujuan dari awal kita melakukan kegiatan kerja sambil kuliah ini, dimana keuntungan ini bisa muncul kalau kita tekunin dalam menjalaninya, keuntunga tersebut yaitu:
- Membuat diri seseorang selangkah lebih maju, karena walaupun seorang pelajar namun sudah memiliki pengalaman didalam dunia kerja.
- Meningkatnya kualitas diri dan menambah wawasan, lebih mandiri, dewasa, dan memiliki pandangan yang lebih maju kedepannya.
- Menjadi lebih kuat dan tangguh dan mental yang sudah terlatih menghadapi sebuah tekanan.
- Mendapatkan relasi
Jadi bagaimana ini bisa menghadapinya? Ini butuh ketekunan dan sabar pada situasi dan keadaan yang ada sekarang, jangan cepat mengeluh dan jangan merasa paling tersakiti karena semua ini merupakan ujian pada masing-masing orang, agar terbiasa dan terlatih, jangan menyalahkan orang lain dalam hal ini terutama orang tua atau saudara dan kerbat dekat. Pintar-pintar dalam hal membagi waktu dan tetap fokus pada arah dan tujuan kedepannya.
Saran saya, jadi orang yang tangguh dan mandiri, jadilah pemuda bangsa yang berguna dan yang menguncang dunia, andalkan Tuhan dalam dirimu dan jangan mengandalkan pada kemampuan diri sendiri.
Semua hal baik akan terjadi pada hari esok, percayalah dan tekunin karir dan prestasi anda, melangkah lebih maju perlahan tapi pasti, cepat atau lambat kesuksesan menanti kita masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H