Aplikasi teknologi pengenalan wajah memiliki harapan yang besar di masa yang akan datang. Mulai dengan pengenalan wajah berdasarkan sketsa atau foto statis dalam format tertentu sampai dengan pengawasan secara dinamis dan interaktif melalui video pengawasan. Tentunya hal ini didukung oleh pengembangan ilmu dan teknologi pada bidang-bidang pengolahan citra, analisis, pemahaman citra dan pengenalan pola.
 Saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pendeteksian dan pengenalan wajah. Masing-masing perusahaan menggunakan pengetahuan dan teknologi yang bervariasi dan memiliki kriteria tersendiri dalam implementasinya. Namun pada umumnya implementasi dilakukan pada bidang-bidang yang berkaitan dengan keamanan. Pada tabel 1 disajikan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pengenalan wajah serta teknologi yang mereka gunakan untuk sistem pengenalan wajah yang mereka tawarkan.
Produk Perangkat Lunak dan Keras
Passface dari RealUser
Passface merupakan sistem yang mengandalkan pada pengetahuan cognometric, yaitu metode otentifikasi personal yang berdasarkan pada pengukuran fungsi kognitif otak manusia khususnya untuk mengenal wajah-wajah yang sudah dikenal sebelumnya. Sama seperti halnya password dan atau PIN yang biasa kita gunakan, maka Passface menggunakan wajah-wajah yang kita kenal yang dikombinasikan menjadi sebuah susunan kunci untuk mengakses suatu fasilitas tertentu. Jadi prosesnya bukan mengingat kata kunci atau urutan huruf atau angka, tetapi mengingat wajah yang kita kenal yang muncul di layar sebagai bagian dari kata kunci yang kita masukan. Contoh tampilan dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.
ABIS dari IDENTIX
 ABIS atau Automated Biometric Identification System adalah sistem yang dibuat oleh perusahaan IDENTIX. ABIS menawarkan solusi penyelesaian masalah identifikasi dalam bidang-bidang pemerintahan, penegakan hukum dan pemakai komersil lainnya yang memilik jutaan data untuk diproses. Sistem ABIS dikatakan mampu mengurangi masalah-masalah pencurian identitas dan yang berkaitan dengannya sehubungan dengan duplikasi identitas dan perbuatan-perbuatan curang lainnya. Gambar 2 menunjukkan contoh implementasi ABIS.
[caption caption="Gambar 2. Implementasi ABIS dalam Bidang Keimigrasian"]
FaceFINDER dari Viisage
FaceFINDER dari perusahaan yang bernama Viisage memenuhi kebutuhan sistem pengenalan wajah dalam hal pengawasan dan pengidentifikasian. Mengingat karakteristik pengenalan wajah yang bersifat non-intrusive (non-cooperative participant) serta kemampuan secara diam-diam melakukan pengawasan, maka produk ini cocok digunakan untuk sistem pengenalan wajah nyata (real-time) yang dapat diterapkan pada sekumpulan orang pada lingkungan tertentu untuk mencari individu yang sesuai dengan daftar yang diinginkan. Penggunaannya bisa di bandara, basis militer, gedung-gedung swasta dan pemerintah, pusat-pusat hiburan, dimana sangat krusial diperlukan untuk mengidentifikasi orang-orang yang dicurigai pada jarak yang relatif jauh dan pada sekumpulan besar orang-orang yang berkerumun yang tidak menyadari bahwa mereka sedang diawasi. Jadi dengan ini dapat dilakukan pencegahan sebelum kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Gambar 3 menunjukkan aplikasi yang dibangun menggunakan FaceFINDER.
[caption caption="Gambar 3. Aplikasi FaceFINDER untuk Mengawasi Banyak Orang"]
FaceCam dari VisionSphere
FaceCam yang diperkenalkan oleh VisionSphere merupakan sebuah solusi lengkap perangkat lunak dan perangkat keras untuk sistem verifikasi dan pengenalan wajah. Perangkat keras yang digunakan adalah sebuah terminal biometrika yang didalamnya sudah diimplementasikan perangkat lunak pengenalan wajah. Secara khusus alat ini dapat digunakan untuk aplikasi keamanan akses, misalnya pengontrolan akses gedung/fisik, kehadiran dan absensi dan sistem registrasi. Dengan pengintegrasian ini maka FaceCam merupakan solusi lengkap untuk permasalahan-permasalahan identifikasi dengan menerapkan elemen biometrika wajah sebagai elemen identifikasinya. Gambar 4 menunjukkan peralatan FaceCam yang terintegrasi.
[caption caption="Gambar 4. FaceCam yang diperkenalkan oleh VisionSphere"]
Â
Face Recognition Modul dari IDTECK
Sebuah perusahaan Korea Selatan IDTECK juga membuat produk sistem pengenalan wajah yang terpadu yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang disebut Face Recognition Module (FRM). Mengingat sifatnya yang modular, maka implementasi teknologi ini sangat luas dan multipurpose, salah satunya adalah untuk pengontrolan akses pintu masuk. Gambar 5 menunjukkan peralatan yang ditawarkan oleh IDTECK.
[caption caption="Gambar 5. Peralatan Jadi dan Modular dari IDTECK"]
Implementasi Nyata Sistem Pengenalan Wajah
Secara umum implementasi nyata dari sistem pengenalan wajah berada pada wilayah pengamanan pada area-area (1) Pemerintahan (2) Penegakan Hukum (3) Perjalanan dan Penerbangan (4) Perusahaan dan Keuangan (5) Penanganan Kesehatan (6) Game/Entertainment dan (7) Pendidikan. Sedangkan aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan antara lain Kontrol Akses, Pemeriksaan Dokumen, Pengawasan Bandara dan Perbatasan serta Identifikasi Bergerak. Masih banyak lagi area dan aplikasi yang dapat dibuat menggunakan sistem pengenalan wajah sepanjang hal itu berkaitan dengan proses identifikasi. Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan aplikasi nyata pengenalan wajah di berbagai negara antara lain US VISITS di Amerika Serikat, SmartGate di Australia, Aplikasi-aplikasi untuk Identifikasi Kriminal , Surat Ijin Mengemudi, dan Identifikasi Kejahatan.
US VISIT
US-VISIT singkatan dari United States Visitors and Immigrant Status Indicator Technology, mulai diimplementasikan pada kantor-kantor konsuler Amerika Serikat yang mengeluarkan visa masuk ke Amerika Serikat. Dimulai pada 5 Januari 2004, informasi biometrika pendatang yaitu sidik jari dan foto dikumpulkan secara dijital dan dicocokkan dengan sebuah basisdata yang menurut fihak Amerika Serikat dikategorikan sebagai penjahat, kriminal atau teroris Sistem ini juga dipasang pada pelabuhan-pelabuhan yang menjadi pintu masuk ke Amerika Serikat sehingga dapat dipastikan bahwa orang yang sama yang masuk dan keluar adalah orang yang sama dengan pemilik visa. US VISIT merupakan bagian dari sistem keamanan tanah air berkelanjutan yang diklaim mampu meningkatkan perlindungan bagi warga negara Amerika Serikat dan pengunjung. Sistem US-VISIT sudah diterapkan pada tidak kurang dari 115 pelabuhan udara, 14 pelabuhan laut dan 50 pintu masuk Amerika Serikat melalui jalur darat. Beberapa simbol US VISIT yang bisa kita lihat pada Gambar 6.
SmartGate
SmartGate merupakan sistem keamanan bandara yang diterapkan oleh pemerintah Australia dan dicobakan pada Bandara Internasional Sydney sejak November 2002. Sama seperti US-VISIT, SmartGate mengambil foto dan mengecek paspor serta melakukan proses keimigrasian sebelum seorang pengunjung memasuki Australia. Lima buah citra foto dari objek disimpan untuk nanti dibandingkan pada saat pengunjung meninggalkan Australia. Gambar 7 menunjukkan ilustrasi SmartGate di Pelabuhan Udara Sydney Australia.
Identifikasi Kriminal dan Verifikasi
Sebuah kantor polisi di Florida Amerika Serikat telah mengimplementasikan Teknologi Pengenalan Wajah untuk secara positif mengidentifikasikan dan memverifikasikan pelaku tindak kriminal di wilayahnya. Kantor Sheriff di Pinellas County ini merasakan manfaat dari teknologi biometrika ini dimana dengan cepat dan akurat polisi dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan. Gambar 8. menunjukkan seorang polis sedang menggunakan sistem pengenalan wajah.
Pembuatan SIM dan Identifikasi Pencuri
 Sistem dan teknologi pengenalan wajah dapat diterapkan pada proses pembuatan Surat Ijin Mengemudi. Di Illinois Amerika Serikat, hal ini telah diterapkan dimana proses pembuatan kartu identitas dan surat ijin mengemudi dengan teknologi pengenalan wajah dimana informasi wajah dari pemegang ijin disimpan secara dijital. Sistem ini telah diterapkan sejak tahun 1998 menggantikan sistem yang lama menggunakan film. Dengan sistem in pengamanan dan perlindungan terhadap masyarakat semakin ditingkatkan, disisi lain para penegak hukum dapat bertindak lebih komprehensif dan menyeluruh dalam menangani permasalahan kriminal.
Pada Gambar 9 ditunjukkan ilustrasi jaringan sistem pengenalan wajah, dimana data dari pemegang surat ijin mengemudi dikumpulkan secara konsisten dan teratur pada lokasi terpusat namun saling berhubungan satu dengan yang lain.
Proyek Bluebear
Proyek Bluebear adalah proyek kerjasama antara Kepolisian Kanada, VisionSphere dan Sun Microsystem. Proyek ini dimulai pada Juni 2003. Melalui proyek ini, orang-orang yang berkepentingan dapat secara cepat memperoleh informasi dari seseorang melalui wajah. Hal ini dimungkinkan dengan dukungan dari jaringan komunikasi yang cepat, handal dan terpadu. Pada laporan yang dibuat ditunjukkan keberhasilan proyek ini meningkatkan kinerja Kepolisian Kanada. Gambar 10 menunjukkan ilustrasi proyek Bluebear.
Kemungkinan Implementasi di Indonesia dan Penutup
Peluang implementasi sistem biometrika di Indonesia khususnya sistem pengenalan wajah untuk proses pengidentifikasian terbuka lebar. Berbagai aplikasi dapat diterapkan dengan menggunakan teknologi pengenalan wajah, misalnya pembuatan passpor, identifikasi di bandara, pembuatan surat ijin mengemudi, pelacakan data wajah pada ruang-publik dan gedung-gedung, kartu identitas dan kartu pemilih, absensi kehadiran dan lain sebagainya.
Masalah keamanan yang menjadi hal penting dewasa ini dapat memicu peningkatan kebutuhan sistem yang lebih canggih dari sistem yang ada sekarang, dari sistem pasif menjadi sistem aktif. Pemanfaatan data dari berbagai sistem dan proses yang telah dibangun sebelumnya, dapat ditingkatkan dengan menggunakan sistem biometrika pengenalan wajah. Program Single Identity Number, walaupun masih menghadapi banyak kendala, seharusnya dapat dilaksanakan dengan menerapkan teknologi ini. Saat ini sedang diimplementasikan secara terbatas pengambilan data biometrika untuk pembuatan paspor di Indonesia; mudah-mudahan hal ini dapat meningkatkan. keamanan di Indonesia namun tidak menjadi beban tambahan bagi masyarakat yang membutuhkan. Bagi fihak yang berkaitan dengan pengamanan masyarakat, sistem biometrika pengenalan wajah akan sangat mendukung terciptanya proses yang lebih cepat dan akurat sekaligus memperluas wawasan dan jangkauan pencarian sehingga keputusan dapat diambil secara lebih komprehensif. Perusahaan-perusahaan dapat menerapkan teknologi pengenalan wajah untuk meningkatkan keamanan perusahaannya dan meningkatkan ketertiban proses manajemen perusahaan. Bank-bank dapat menambahkan wajah sebagai identifikasi pada saat transaksi keuangan, baik di ATM atau di tempat-tempat lain.
Pertanyaan yang timbul sebagai dampak sosial dari implementasi pengenalan wajah adalah apakah penggunaan teknologi pengenalan wajah ini melanggar hak asasi manusia? Masalah ini juga menjadi topik pembicaraan dan penelitian di Amerika Serikat. Tentunya ini juga menjadi bagian yang harus disiapkan oleh fihak-fihak atau instansi yang berkaitan agar kita tidak hanya bergantung kepada canggihnya teknologi, tetapi juga mempersiapkan kondisi dan aturan yang mengiringi penerapan teknologi tersebut.
Â
Bagi yang tertarik tentang pengenalan wajah silakan akses slide SahaEta di http://www.slideshare.net/setiawanhadi/sistem-pengenalan-wajah-secara-real-time-dengan-metode-eigenface
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H