Mohon tunggu...
Setiawan D. Nusa
Setiawan D. Nusa Mohon Tunggu... -

Ingin Melihat Matahari Terbit.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bom di Turki Tiada Henti untuk Berhenti

26 Agustus 2016   14:58 Diperbarui: 26 Agustus 2016   15:19 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo K’ners!

Kejadian yang lagi dan terus kembali berulang terjadi lagi. Teror bom yang kali ini meledakkan sebuah truk melanda kawasan Cizre, kota di dekat perbatasan Suriah yang mayoritasnya dihuni bangsa Kurdi-Turki. Peristiwa meledaknya bom truk itu sendiri terjadi tepat pada kantir kepolisian setempat. Merusak bangunan tersebut dan menyebabkan kematian bagi 8 polisi serta melukai setidaknya 45 orang. Pemerintah setempat mencurigai bahwa Partai Pekerja Turki (PKK) dalang atas aksi teror di Cizre.

Sebagai salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terbaik di kawasannya dalam beberapa dekade terakhir, diterpa teror untuk kesekianian kalinya dalam tahun ini tentulah dapat memicu penurunan kekuatan negara secara menyeluruh dan mengancam keamanan penduduknya. Sudah saatnya bagi Turki, masalah keamanan medapatkan tempat untuk dijadikan prioritas negara.

Atas belasan peristiwa teror yang terjadi dalam tahun ini, akan terdapat banyak dampak buruk kemajuan Turki. Sebut saja turunya angka wisatawan internasional yang berkunjung ke negara tersebut, dan juga yang paling disorot mengenai semakin sulitnya mereka terdaftar sebagai anggota Uni Eropa. Kerugian politik dan ekonomi telah melanda Turki yang pertumbuhannya sedang melaju pesat. Konstalasi politik dalam negeri dapat jadi faktor pendukung utama yang menyebabkan Turki seperti hari ini. Jika kita lihat sedikit lebih dalam tidak ada negara lain yang melakukan serangan langsung ke Turki, yang tentu saja karena Turki adalah bagian dari NATO, dan gejolak ekonomi global yang sedang terjadi tidak begitu besar mempengaruhi ekonomi Turki hingga menyebabkan keterpurukan.

Namun, setiap peristiwa yang terjadi pastinya akan menguntungkan sebuah pihak. Tidak ingin berandai-andai, siapapu pihak yang sedang ingin bertahan atau ingin bangkit melawan yang pada akhirnya mengambil alih posisi sang lawan, Turki sudah masuk kepada persaingan keras di dalam negerinya. Lebih-lebih ketika kita melihat penanganan situasi teror yang telah terjadi, bukan tidak mungkin situasi seperti ini memang dikehendaki oleh sebagian pihak yang sedang bersaing itu.

Terjadinya serangan bom, terror, dan tentunya tidak lupa akan kudeta singkat yang terjadi di Turki bukanlah sebuah prestasi yang dapat dibangkakan. Apalagi jika kita sandingan bagaimana gagahnya kekuasaan di Turki beberapa abad silam. Kejadian-kejadian tersebut, sekali lagi; baik pada kenyataanya merupakan rekayasa politik atau bukan, adalah tamparan keras bagi kemajuan sebuah negara berdaulat dan ini juga menjadi pertanda sesuatu bagi negara seperti Turki dengan Pemimpin-pemimpinnya hari ini. Apakah mereka akan berdamai dengan dirinya sendiri atau pertarungan kekuasaan lebih mereka inginkan untuk digapai?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun