Mohon tunggu...
Setiawan Widiyoko
Setiawan Widiyoko Mohon Tunggu... Lainnya - Pemasaran dan Humas Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Memiliki mimpi, bekerja untuk keabadian. Blog :http://setiawanopinion.blogspot.com. http://grobogankuu.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tren Jurusan Perguruan Tinggi dari Pemerintahan Soekarno-Jokowi

18 Juni 2016   08:05 Diperbarui: 20 Juni 2016   11:03 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terngiang dengan jelas di kepala pesan dari Presiden pertama Indonesia  “Gantungkan cita citamu dan mimpi mimpimu setinggi langit, jikalau jatuh akan jatuh  di atas bintang bintang”. Pesan moral yang sangat dalam kepada generasi muda yang masih semangat dan memiliki besar untuk perubahan.

Pesan ini dapat juga dikatakan sebagai curahan hati seorang Presiden, beliau menceritakan kisah hidupnya saaat masih menjadi soekarno kecil.  Perjuangan melawan penjajah Belanda sejak masih muda, bahkan beberapa hukuman seperti hukuman pengasingan dan hukuman bagi sahabat sahabatnya dilakukan Belanda pada saat itu.  Kepahitan dan cambukan inilah yang akhirnya membawa Soekarno muda berjuang hingga akhirnya Indonesia dapat merdeka pada 17 Agustus 1945.

Lantas ada hubungan apa antara jurusan di perguruan tinggi dengan Soekarno? Penulis akan mengupas satu persatu tentang prospek jurusan perguruan tinggi dari masa ke masa. Tulisan ini lebih cocok jika pembacanya adalah mereka yang saat ini sedang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, serta orang tua yang saat ini pula fokus pada pendidikan putra putrinya yang baru saja lulus dari SMA/MA/SMK.

Salah pilih jurusan perguruan tinggi adalah bunuh diri, tulisan ini pernah di angkat penulis beberapa bulan yang lalu, ya ini momok yang menakutkan bagi orang tua dan siswa. Mari kita mengenang sejarah jurusan yang paling diminati pada era presiden Soekarno sampai Joko Widodo. Berikut masa depan jurusan perguruan tinggi

Soekarno 1945-1967

Pada era pemerintahan Soekarno bangsa Indonesia ibarat sebuah kapal yang hanya di lengkapi ABK, belum ada fasilitas lainnya. Maka pada era Soekarno yang sedang di gencarkan adalah ada pada jurusan Arsitektur dan Ekonomi, karena pada waktu itu pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas ekonomi.

Soeharto (1967-1998)

Pada masa ini infrastruktur dan perekonomian sudah mulai berkembang dan tumbuh, tetapi pemerataan pembangunan belum sampai pada tingkatan masyarakat paling bawah, maka presiden Soeharto melalui program kerjanya yaitu swasembada pangan. Para pemuda pemudi pun perbondong-bondong masuk perguruan tinggi yang memiliki jurusan pertanian, bahkan banyak di antara perguruan tinggi yang langsung ijin membuka jurusan pertanian, dan ini disambut baik oleh pemerintah, bahkan mereka di fasilitasi agar jurusan baru itu dapat berkembang dengan cepat. Adapun jurusan lain yang masih di minati seperti jurusan Arsitek, Ekonomi, Hukum dan Dokter.

BJ. Habibi (1998-1999)

Pada masa ini merupakan masa dimana bangsa indinesia sedang genting pasca reformasi, serta terjadinya kekacauan politik. Maka pada tahun tersebut jurusan yang paling di minati adalah Hukum, Ekonomi, Kedokteran, Ilmu Politik.

Abdurrahman Wahid (1999-2001)

Era pemerintahan Gusdur adalah era yang Prularistik dimana pada masa ini Gusdur tidak lagi mempersoalkan masalah agama, suku ras dan budaya, terlebih pada masa Gusdur telah menghapuskan Kartu tanda penduduk yang bertuliskan “TAPOL” pada sisi kanan atas KTP. Yang memiliki KTP Tapol adalah mereka yang di duga pernah ikut dalam gerakan PKI, Gusdur juga membebaskan warga Tionghoa untuk merayakan hari besarnya. Maka pada masa ini perekonomian dan investasi asing banyak yang masuk dan banyak diantara perguruan tinggi yang kebanjiran akan jurusan Ekonomi.

Megawati Soekarno Putri (2001-2004)

Masa pemerintahan Megawati adalah masa dimana pemerintahan fokus pada kebijakan kebijakan kedaerahan dan masyarakat kelas bawah, termasuk memberikan kecerdasan kepada anak bangsa, maka pada masa ini jurusan yang berbau sosial dan pendidikan.

Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)

Sedangkan pada era SBY pemerintahan berfokus pada pertahanan, pemberantasan korupsi serta ketegasan Negara terhadap bangsa asing. Maka masa ini perguruan tinggi yang banyak di minati adalah fakultas hukum, Ekonomi, Teknologi. Maka kerjasama luar negeri banyak dilakukan pada era pemerintahan ini.

Joko Widodo (2014-Sekarang)

Pada Era Joko Widodo hampir mirip pada era pemerintahan Soeharto yaitu mengenai pembangunan, suatu contoh pembangunan jalan Tol di pulau jawa, TOl laut, pembukaan jalan di Papua, perbaikan sistem Transportasi, memberikan kemudahan terhadap pelayanan kepada masyarakat desa dan membangun potensi desa untuk kemandirian. Maka jurusan dalam era ini lebih condong pada jurusan ke Teknikan.

Meskipun demikian banyak diantara jurusan lain seperti Kesehatan (kedokteran, Farmasi, Keperawatan, Kebidanan) , Teknik (Sipil, Planologi, Lingkungan, Arsitektur, Landska) , Pendidikan (keguruan) , ilmu Politik, Sosial, Hukum, Psikologi dan masih banyak jurusan lainnya yang juga di minati tetapi tidak sebanyak trend jurusan pada saat masa itu.

Maka sebagai orang tua dan siswa, pilihlah jurusan perguruan tinggi yang sesuai dengan keinginan yang diminati, terlebih saat ini era globalisasi, kebebasan yang tanpa batas, bahkan agama tidak lagi menjadi benteng yang ampuh untuk mereka yang sudah dewasa. Maka perguruan tinggi yang memiliki karakter keagamaanlah yang nanti akan menjadi gerbang utama menuju kesuksesan baik dunia maupun akhirat.

Bekerja tidak harus sesuai jurusan di perkuliahan, dan nampaknya dari dulu di Indonesia tidak begitu memperhatikan masalah itu. Missal saja di Kota Semarang ada seorang lulusan arsitektur perguruan tinggi negeri ternama. Ia pernah bekerja menjadi kontraktor dan sudah mapan, tetapi karena tidak nyaman dengan pekerjaan dan dengan sistem yang ada, maka ia tinggalkan pekerjaan itu. Lantas ia sekarang menjadi seorang koordinator jagal Hewan. Saat ditanya di Rumah Potong Hewan penggaron dia merasa nyaman menjadi Penjagal hewan dan profesi ini dia lakukan sudah lebih dari lima tahun. Artinya menjadi koordinator jagal hewan bisa menjadikan hidupnya lebih nyaman, bahagia dan terlebih kemapanan.

Tulisan ini bukan bermakdud mengkerdilkan jurusan jurusan lain di perguruan tinggi, penulis hanya ingin mengajak pembaca untuk membuka wawasan dalam menetukan perguruan tinggi di kota mana, namanya apa dan jurusan apa yang akan dipilih, Misalkan saja jika di Semarang bisa di UNISSULA (Universitas Islam Sultan Agung, UNDIP (Universitas Diponegoro) , UNIMUS (Universitas Muhammadiyah Semarang ) , UNWAHAS (Universitas Wahid Hasyim) , UNIKA (Universitas Katholik Soegijapranata) ,UNNES (Universitas Negeri Semarang)  dan masih banyak universitas lainnya yang sesuai dengan pilihan pembaca. 

untuk para siswa siswi yang saat ini sedang menunggu pengumuman ujian SBMPTN tanggal 28 Juni 2016 dan juga Ujian Mandiri, semoga kalian dapat diterima di Universitas yang di pilih dan bagi yang belum di terima bersabar dan cari solusi lain, bukan menyerah Down dan tidak mau kuliah, itu pilihan yang keliru dan pikiran yang sempit. Segeralah mencari alternatif lain dengan mencari universitas  swasta yang kwalitasnya juga tidak kalah bagusnya dengan Perguruan Tinggi Negeri. yang terpenting adalah kalian mendapatkan bekal ilmu dan agama. 

Salam

Grobogan, 18 Juni 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun