Mohon tunggu...
Setiawan Widiyoko
Setiawan Widiyoko Mohon Tunggu... Lainnya - Pemasaran dan Humas Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Memiliki mimpi, bekerja untuk keabadian. Blog :http://setiawanopinion.blogspot.com. http://grobogankuu.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tren Jurusan Perguruan Tinggi dari Pemerintahan Soekarno-Jokowi

18 Juni 2016   08:05 Diperbarui: 20 Juni 2016   11:03 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Era pemerintahan Gusdur adalah era yang Prularistik dimana pada masa ini Gusdur tidak lagi mempersoalkan masalah agama, suku ras dan budaya, terlebih pada masa Gusdur telah menghapuskan Kartu tanda penduduk yang bertuliskan “TAPOL” pada sisi kanan atas KTP. Yang memiliki KTP Tapol adalah mereka yang di duga pernah ikut dalam gerakan PKI, Gusdur juga membebaskan warga Tionghoa untuk merayakan hari besarnya. Maka pada masa ini perekonomian dan investasi asing banyak yang masuk dan banyak diantara perguruan tinggi yang kebanjiran akan jurusan Ekonomi.

Megawati Soekarno Putri (2001-2004)

Masa pemerintahan Megawati adalah masa dimana pemerintahan fokus pada kebijakan kebijakan kedaerahan dan masyarakat kelas bawah, termasuk memberikan kecerdasan kepada anak bangsa, maka pada masa ini jurusan yang berbau sosial dan pendidikan.

Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)

Sedangkan pada era SBY pemerintahan berfokus pada pertahanan, pemberantasan korupsi serta ketegasan Negara terhadap bangsa asing. Maka masa ini perguruan tinggi yang banyak di minati adalah fakultas hukum, Ekonomi, Teknologi. Maka kerjasama luar negeri banyak dilakukan pada era pemerintahan ini.

Joko Widodo (2014-Sekarang)

Pada Era Joko Widodo hampir mirip pada era pemerintahan Soeharto yaitu mengenai pembangunan, suatu contoh pembangunan jalan Tol di pulau jawa, TOl laut, pembukaan jalan di Papua, perbaikan sistem Transportasi, memberikan kemudahan terhadap pelayanan kepada masyarakat desa dan membangun potensi desa untuk kemandirian. Maka jurusan dalam era ini lebih condong pada jurusan ke Teknikan.

Meskipun demikian banyak diantara jurusan lain seperti Kesehatan (kedokteran, Farmasi, Keperawatan, Kebidanan) , Teknik (Sipil, Planologi, Lingkungan, Arsitektur, Landska) , Pendidikan (keguruan) , ilmu Politik, Sosial, Hukum, Psikologi dan masih banyak jurusan lainnya yang juga di minati tetapi tidak sebanyak trend jurusan pada saat masa itu.

Maka sebagai orang tua dan siswa, pilihlah jurusan perguruan tinggi yang sesuai dengan keinginan yang diminati, terlebih saat ini era globalisasi, kebebasan yang tanpa batas, bahkan agama tidak lagi menjadi benteng yang ampuh untuk mereka yang sudah dewasa. Maka perguruan tinggi yang memiliki karakter keagamaanlah yang nanti akan menjadi gerbang utama menuju kesuksesan baik dunia maupun akhirat.

Bekerja tidak harus sesuai jurusan di perkuliahan, dan nampaknya dari dulu di Indonesia tidak begitu memperhatikan masalah itu. Missal saja di Kota Semarang ada seorang lulusan arsitektur perguruan tinggi negeri ternama. Ia pernah bekerja menjadi kontraktor dan sudah mapan, tetapi karena tidak nyaman dengan pekerjaan dan dengan sistem yang ada, maka ia tinggalkan pekerjaan itu. Lantas ia sekarang menjadi seorang koordinator jagal Hewan. Saat ditanya di Rumah Potong Hewan penggaron dia merasa nyaman menjadi Penjagal hewan dan profesi ini dia lakukan sudah lebih dari lima tahun. Artinya menjadi koordinator jagal hewan bisa menjadikan hidupnya lebih nyaman, bahagia dan terlebih kemapanan.

Tulisan ini bukan bermakdud mengkerdilkan jurusan jurusan lain di perguruan tinggi, penulis hanya ingin mengajak pembaca untuk membuka wawasan dalam menetukan perguruan tinggi di kota mana, namanya apa dan jurusan apa yang akan dipilih, Misalkan saja jika di Semarang bisa di UNISSULA (Universitas Islam Sultan Agung, UNDIP (Universitas Diponegoro) , UNIMUS (Universitas Muhammadiyah Semarang ) , UNWAHAS (Universitas Wahid Hasyim) , UNIKA (Universitas Katholik Soegijapranata) ,UNNES (Universitas Negeri Semarang)  dan masih banyak universitas lainnya yang sesuai dengan pilihan pembaca. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun