[caption caption="Dokpri: Seorang siswa sedang konsultasi tentang program studi di perguruan tinggi"][/caption]Bagi orang tua dan siswa pernah merasakan kegalauan untuk menentukan jurusan diperguruan tinggi. kuliah membutuhkan waktu delapan semeseter agar ijazahmu kelak bisa diakui untuk pertimbangan saat melamar pekerjaan.
Apalagi bulan Januari-April perguruan tinggi negeri maupun swasta membuka jalur program penelusuran siswa berprestasi, jalur undangan,jalur bidik misi, jalur beasiswa, jalur raport tanpa tes dan jalur mandiri. Siswa dan orang tua harus benar benar jeli dalam memilih jurusan dan perguruan tinggi yang dituju, jangan sampai salah pilih. Dan puncaknya adalah nanti ketika mendahapi Saringan masuk bersama perguruan tinggi negeri (SMBPTN) ketika tidak lolos maka pelariannya adalah di swasta. Banyak yang lari ke swasta alasannya sudah tidak mendapatkan tempat di jurusan yang diminati akhirnya memilih jurusan dengan memutuskan secara emosial, yang penting kuliah tidak menganggur dirumah. Dan ini banyak terjadi dikalangan mahasiswa, akhirnya mereka harus pindah-pindah jurusan sampai dua-tiga kali sebelum akhirnya ia harus keluar dari kampus karena alasan malu  dengan teman temannya yang sudah mengerjakan skripsi.
Banyak yang mengatakan salah memilih jurusan seperti bunuh diri karena akan berdampak pada kualitas penyerapan ilmu dan masalah pekerjaan. Suatu contoh di SMA jurusannya Sosial, lantas masuk diperguruan tinggi dengan jurusan Teknik tentu ini akan menjadi beban ketika menjadi mahasiswa baru. Karena di fakultas teknik banyak mata pelajaran kalkulus dan perhitungan lainnya, maka kalian harus siap siap memacu agar tidak tertinggal dengan teman teman lainnya.
Bisa juga memilih jurusan kedokteran, fakultas ini tergolong mahal dan mayoritas peminatnya mereka yang memiliki cukup uang untuk membiayai anaknya. Bayangkan saja fakultas kedokteran untuk swasta rata rata per semester 20-23 juta sedangkan uang gedung 300 juta. Jika di PTN bisa lebih murah tapi masih harus mengeluarkan uang praktek dan pembelian buku. Masuk di fakultas kedokteran harus benar benar fokus pada kuliah karena dengan sistem pembelajaran PBL (problem basic learning) kalian harus benar benar punya banyak waktu untuk stuni ini. Dan kalian harus lulus maksimal sepuluh semester agar tidak kena Drop Out (DO). Selanjutnya kalian masih butuh dua tahun lagi untuk mengambil profesi kedokteran atau Co Ass untuk mendapakan gelar dokter.
Maka dari itu sebelum anda menentukan jurusan apa yang akan dipilih baiknya kalian perlu mengetahui:
1. Trend pekerjaan 5 tahun-6 tahun mendatang
Kalian harus bisa mempredikasikan kira kira jurusan apa yang bakalan dibutuhkan untuk jangka waktu 5-6 tahun. Misal pada era pemerintahan Soeharto trend jurusan adalah jurusan pertanian, karena pada saat itu indonesia sedang swasembada pangan. Trend tersebut sekarang mulai luntur dan akhirnya banyak jurusan pertanian yang tutup karena tanpa minat. Bahkan banyak diantara meraka lulusan sarjana pertanian bekerja tidak sesuai bidangnya.
2. Â Kebutuhan penyerapan tenaga kerja di daerah
Tiap daerah memiliki kebijakan yang berbeda, kalian harus mampu menangkap peluang kebijakan yang sedang di galakkan oleh daerah. Seperti kabupaten siak pekanbaru , saat ini pemerintahanya membuat kebijakan tentang pengembangan wilayah, mereka ingin menyampaikan kepada dunia bahwa Siak adalah tempat sejarah Melayu, maka pemerintah merencakan untuk melakukan pembangunan untuk menarik para wisatawan. Nah yang cocok untuk jurusan seperti ini adalah Sipil, Planologi, Lingkungan, Komunikasi, Ekonomi, kelistrikan, industri, transportasi, wisata, sejarah.
3. Rencana Tata Ruang
kebijakan rencana tata ruang wilayah (RTRW) atau rencana tata ruang wilayah Nasional (RTRWN) mudah di akses di internet atau kalian bisa melihatnya melalui Bappeda, karena dengan keterbukaan informasi publik masyarakat berhak mendapatkan informasi yang dibutuhkannya. Saat ini indonesia sedang gencar gencarnya membangun public tranasport, presiden membuat kebijakan dengan bekerjasama dengan Tiongkok membuat kereta cepat jakarta bandung yang rencana akan selesai pada tahun 2019. Maka saat tiba tahunnnya pemerintah akan banyak menyerap tenaga kerja dari jurusan transportasi dan perkereta apian.
4. Kebijakan
Kebijakan pemerintah juga akan berdampak besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Suatu contoh di Jawa tengah pemerintah sedang memprioritaskan tentang angka kematian ibu dan anak saat melahirkan, maka pemerintah membuat kebijakan melarang bidan untuk membuka praktek mandiri, pemerintah memberikan banyak persyaratan untuk membuka praktek harus sesuai standar klinik pratama. Akhirnya para bidan kocar kacir, mereka yang biasanya ramai melaksanakan partus sekarang sepi, karena partus harus ke klinik, puskesmas atau di rumah sakit.
Kebijakan lainnya seperti adanya BPJS, berdampak terhadap praktek dokter yang namanya tidak di ikutkan dalam dokter keluarga BPJS. Maka dapat dipastikan dokter ini akan kehilangan banyak pelanggan. Masyarakat akan memilih dokter keluarga melalui BPJS ketimbang dokter praktek mandiri yang masih menarik uang berobat maupun menebus obat.
5. Kesukaanmu (Hobi)
Hobi dapat melemahkan trend, kebijakan dan kebutuhan penyerapan tenaga kerja. Siswa yang memilih jurusan karena hobi mereka tidak membutuhkan alasan lain kenapa dia harus memilih jurusan itu. menurutnya kuliah adalah memantapkan ilmunya. Bisa kita lihat mereka yang memiliki hobi Foto grafi, hobi menulis, hobi ngeblog, hobi MC, mereka akan memilih jurusan komunikasi, mereka berharap lulus nanti dia akan membuka lapangan pekerjaan bukan mencari pekerjaan.
[caption caption="Dokpri: Expo Pendidikan yang diadakan oleh MGBK Kabupaten Blora"]
Saat ini dibeberapa kabupaten sering melakukan kegiatan expo perguruan tinggi, biasanya penyelenggaranya adalah Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK). Mereka mengundang beberapa PTS maupun PTN untuk menyampaikan informasi perihal program dan jurusan di perguruan tinggi tersebut. Kegiatan seperti ini sangat membantu sekali para orang tua dan siswa. Pikirannya terbuka dan akan mengurangi rasa kegalauan dalam menentukan jurusan dan perguruan tinggi. maka datanglah jika ada kegiatan semacam itu, semoga tulisan ini dapat membantu para orang tua dan siswa yang saat ini sedang mencari perguruan tinggi dan jurusan yang sesuai.
Salam
Setiawan Widiyoko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H