Mohon tunggu...
Boni Syams
Boni Syams Mohon Tunggu... wiraswasta -

syairku adalah sandi sandi yang terbaca menyiratkan batas batas yang bersyarat menterjemahkan falsafah yang tak terjamah ku keramatkan kalimat kalimat cita untukku robek simbol nurani keji agar runtuhlah negri tirani

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sempalan Jiwa Sahabat

31 Oktober 2012   22:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:09 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coretan waktuku menggerutu

Ketika laju kesendirian terpaku

Mengapa ranting runtuh merapuh

Tatkala dedaunannya semakin jatuh

Jeram terjal menanti ajal

Dihujam geram amarah malam

Hilang sengitku mengeluh pada nasib

Tatkala kutumpahkan serpihan ini sobat karib

.........

Tajam pena menggores luka

Inilah sayatan yang tersisa

Dendam sudah ku kubur

Hancur tlah melebur

Ceritaku belum tuntas

Risalah hati ini kukupas

.............

Sentuhlah jiwaku sobat

Daya dan upayaku sedang sekarat

Dipelanamu aku titip beban

Segeralah tepuk bahuku kawan

Sang jiwa merah padam

Bara ini tolong siram

Hantam aku sekepal mental

Agar tak kecut menantang aral

Hatimu tak pernah mati

Berilah aku sedikit arti

Melawan rasa takut

Kita sudah siap dihunus maut

betapa hebatnya solidaritas mereka, kuat dan saling menguatkan dalam lingkaran persahabatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun