Mohon tunggu...
Setia Purbaningrum
Setia Purbaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problema Polusi di Negara Kita

7 Desember 2023   18:18 Diperbarui: 7 Desember 2023   18:36 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyaknya asap disekitar lingkungan kita turut menyumbang peningkatan polusi udara. Polusi udara disebabkan oleh zat-zat penyebab polusi udara atau yang sering disebut polutan. Penyumbang zat polutan terbesar adalah hasil pembakaran. Tidak hanya pembakaran kecil yang sering kita jumpai di pekarangan rumah warga, namun juga dari asap kendaraan bermotor. Namun, penyumbang polutan terbesar justru dari asap pembakaran dari pabrik-pabrik yang  mengeluarkan asap tanpa di kelola terlebih dahulu sesuai standar yang telah ditentukan.

Meningkatnya permintaan pasar akan suatu produk membuat  pabrik akan semakin banyak memproduksi, sehingga semakin banyaklah asap-asap yang berkeliaran. Apalagi di kota-kota industri yang hampir seluruh wilayahnya berupa pabrik yang tidak sebanding dengan jumlah pohon sebagai pembersih udara. Polutan-polutan tersebut dapat berdampak pada kenaikan suhu yang saat ini kita alami. Selain menyumbang polutan, pabrik-pabrik juga menyumbang pencemaran limbah air dan tanah.

Banyaknya kendaraan bermotor yang beredar juga menjadi suatu permasalahan pencemaran udara. Hasil pembakaran dari mesin akan mengeluarkan gas karbondioksida yang akan menjadi ozon di udara. Selain itu, pengunaan ac, perilaku merokok, dan produk pembersih juga ambil bagian dalam proses pencemaran udara. Dilansir dari BBC News, Negara kita menduduki peringkat ke 6 dalam kategori penyumpang polutan terbesar.

Berdasarkan penelitian Organisasi Kesehatan Dunia, udara yang tercemar oleh polutan dapat mengurangi usia hidup manusia. Hal ini dikarenakan polutan tersebut berbahaya bagi organ-organ dalam tubuh. Orang yang tinggal di wilayah kota besar, kota industri dan wilayah padat penduduk berpotensi terkena dampak mematikan ini dari pada orang yang tinggal dikawasan pedesaan yang asri.

Efek yang timbul akibat udara yang tercemar berupa, sakit kepala, mudah lelah, iritasi pada mata dan hidung, pusing. Efek ini biasanya hilang ketika kita menjauhi sumber polutan. Selain itu udara tercemar yang terhirup masuk ke dalam paru-paru akan menyebabkan sejumlah masalah pernapasan.  Masalah-masalah tersebut antara lain asma, penyakit paru obstruktif kronis(PPOK), bronkitis dan lain sebagainya. Apabila efek yang timbul berlangsung lama dan tidak segera menghilang, maka dianjurkan untuk periksa ke dokter.

Cara mencegah dampak buruk tersebut bisa dengan bepergian menggunakan transportasi umum untuk mengurangi pencemaran udara, menggunakan masker diluar rumah, menggunakan pembersih udara ketika di dalam rumah, jangan membakar sampah dan mengurangi menggunakan produk pembersih secara berlebih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun