Mohon tunggu...
Paelani Setia
Paelani Setia Mohon Tunggu... Guru - Sosiologi

Suka Kajian Sosial dan Agama

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Merek, Penggemar, dan Influencer: Mengapa Media Sosial untuk Bisnis Sangat Menjanjikan Saat Ini?

21 Agustus 2020   01:14 Diperbarui: 22 Agustus 2020   15:02 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Stocksy United/The Guardian

Sebagian besar bisnis akhir-akhir ini akan memiliki bentuk kehadiran media sosial, tetapi banyak yang mungkin tidak memanfaatkan peluang yang diberikannya secara maksimal. 

Tidak hanya membuka basis pelanggan potensial yang sangat besar karena setengah populasi dunia sekarang ada di media sosial---ini juga memberi perusahaan peluang sempurna untuk membangun dan mempertahankan loyalitas di antara pelanggan yang ada.

Seperti semua aspek teknologi, media sosial terus berkembang. Jadi sementara bisnis kecil mungkin telah membuat akun Facebook atau Twitter beberapa tahun yang lalu dan berpikir bahwa itu adalah kasus "pekerjaan selesai", platform media sosial baru seperti TiKTok telah dikembangkan sejak saat itu, sementara Instagram dan YouTube telah menjadi bagian penting dari ekosistem media sosial yang holistik.

Di luar platform itu sendiri, tren juga telah berubah dalam hal apa yang diinginkan pengguna, bagaimana mereka berinteraksi dengan merek, dan apa yang penting bagi mereka.

Pelanggan sekarang telah menjadi penggemar, ikatan emosional dengan merek adalah suatu hal dan kepemimpinan pemikiran dapat menjadikan Anda influencer. Konten masih menjadi raja, dan kemudahan berbagi (share) sangat penting.

Tetapi selain semua hal modern ini - tetap wajib memiliki dasar-dasarnya juga masih penting.

Di jalan raya, kita tidak akan memiliki etalase toko dengan jendela pecah, cat terkelupas, sampah di mana-mana, dan barang-barang secara acak dipajang, dan berharap untuk berkembang.

Namun, berbeda dengan saluran media sosial yang harus selalu diperbarui dengan segala hal mulai dari pos hingga detail kontak dan jam buka. Termasuk gambar dan video berkualitas tinggi, serta tata bahasa dan ejaan yang baik sama pentingnya dengan membuat pos yang menarik.

Mudah membagikan postingan

Terkadang hal yang paling berhasil di media sosial adalah yang paling sederhana. Kita dapat memiliki semua metrik dan dasbor di dunia, tetapi jika orang tidak terlibat dan membagikan pos asli Kita, maka kita kehilangan sumber pelanggan potensial yang sangat besar.

Peningkatan skala dengan cepat bisa jadi merupakan tantangan, tetapi dengan penggunaan media sosial yang cerdik, hal-hal telah berubah dari kekuatan ke kekuatan.

Misalnya, membuat foto dan mempostingnya di media sosial seperti Instagram, LinkedIn, Facebook dan Twitter, dan mengirimkannya ke semua teman melalui WhatsApp, dan hal itu bisa menjadi bentuk pemasaran yang mudah dan bagus.

Dengan demikian, penting untuk memiliki pesan yang sederhana dan menarik. Termasuk menggunakan hashtag dan membuat gambar mudah dibagikan di saluran sosial mana pun.

Adanya ketersambungkan terhadap media sosial berdampak pada semua akses informasi yang berbeda-beda sesuai dengan pilihan pengguna media sosial.

Menjadi seorang influencer

Meski influencer memiliki reputasi buruk, atau dapat dianggap palsu, dangkal, berjualan, dll., Tetapi yang tidak dilihat orang adalah kerja keras di balik kemampuan mencari nafkah dari model bisnis ini dan mengembangkan bisnis.

Konten berkualitas adalah yang terpenting bagi influencer. Baik ketika merekam video untuk YouTube atau menulis karya pemikiran kepemimpinan, itu harus memberi nilai tambah lebih dari sekadar mengiklankan keterampilan kita ke dunia yang lebih luas.

Siapa pun bisa menjadi influencer jika mereka mau, yang terpenting adalah merekomendasikan pendekatan itu dari sudut pandang menambahkan nilai kepada audiens. 

Membangun merek

Banyak orang mungkin masih mengasosiasikan media sosial dalam konteks bisnis hanya dengan penjualan, tetapi pentingnya dalam membangun merek tidak dapat dilebih-lebihkan.

Membangunnya di Instagram bahkan sebelum mereka memiliki produk untuk dijual, mereka mampu mengembangkan audiens yang setia.

Media sosial telah memungkinkan merek kecil seperti milik saya untuk membangun merek. Secara historis, tidak mungkin meluncurkan merek kecantikan tanpa jutaan pound untuk mendapatkan pelanggan melalui pemasaran.

Media sosial terus menjadi jantung pemasaran. Selain menggunakan Instagram untuk membangun merek, merek juga bisa dibagikan di Pinterest dan Facebook.

Alhasil membangun merek adalah membangun identitas bisnis di media sosial untuk mengingatkan pembeli pada produk kita.

Dengan demikian, media sosial merupakan arena baru bagi bisnis yang bisa dibangun oleh siapa pun dengan tolak ukur berapapun.

Bagaimana pun, bisnis kali ini tidak lagi melihat seberapa besar atau bagus, atau strategis took anda, tetapi juga seberapa bagus kemampuan mengolah media sosial Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun