Mohon tunggu...
Paelani Setia
Paelani Setia Mohon Tunggu... Guru - Sosiologi

Suka Kajian Sosial dan Agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Media Sosial dan Politik Indonesia: Sejarah Singkat (Part 2)

6 Juli 2020   21:50 Diperbarui: 6 Juli 2020   21:50 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam ruang media sosial, orang hanya menghargai faktual.  informasi [...] Pengguna media sosial tidak mudah dikemudikan, mereka bertindak berdasarkan disposisi dan kesadaran mereka sendiri [...]

Media sosial yang didorong politik dapat menjadi politik yang benar, yaitu politik yang didasarkan pada gagasan dan tindakan nyata untuk kebaikan publik [...]

Media sosial dapat menjadi solusi untuk meminimalkan ketidakadilan.  Media sosial dapat berfungsi sebagai penyeimbang dari media arus utama yang saat ini tidak independen atau pro-keadilan.

Jika peran media sosial utopis, tampaknya sejarah di bawah ini menunjukkan bukti pengaruh media sosial dalam dunia politik di Indonesia.

Sejarah Singkat

Internet telah digunakan oleh berbagai kepentingan untuk mengekspresikan ide-ide pengguna, termasuk yang tidak demokratis. Pernyataan di atas adalah perpanjangan dari kepercayaan aktivis Indonesia era pendahulunya, statis, non-internet interaktif, atau era web 1.0. 

Media digital telah dimasukkan ke dalam lanskap politik di Indonesia sejak awal 1990-an dengan munculnya milis politik yang akhirnya menjadi salah satu sumber perlawanan terhadap Suharto dan rezim Orde Baru. 

Jatuhnya Soeharto pada Mei 1998 dapat diklaim sebagai revolusi informasi, karena perlawanan sebagian besar didorong oleh aliran informasi kontroversial yang cepat yang sebelumnya tidak tersedia.

Namun, internet bukan satu-satunya sumber informasi untuk mobilisasi sosial yang mengarah pada jatuhnya Suharto.

Penelitian Merlyna Lim yang berjudul The Internet, Social Networks, and Reform in Indonesia, In Contesting Media Power: Alternative Media in a Networked World (2003), mengungkap bahwa, alih-alih internet sebagai media utama, tetapi hal ini adalah hubungan antara internet dan media lainnya.

Media-jaringan sosial lama dan baru, kecil dan besar online--dan offline, yang memungkinkan informasi "radikal" menyebar di luar elit digital dan menjangkau masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun