Gol dan kemenangan membuat sepak bola selalu seru untuk ditonton. Hal itu dipengaruhi oleh penerapan taktik atau strategi di lapangan. Salah satu strategi dalam sepak bola yang terkenal adalah Catenaccio. Strategi yang mengantarkan Italia juara Euro 1998 dan Piala Dunia 2006.Â
Bahkan, manajer sekelas Sir Alex Ferguson pernah memuji taktik ini yang dituangkan dalam autobiografinya yang berjudul Managing My Life: My Autobiography, "Menyerang akan membuatmu memenangkan pertandingan, namun bertahan akan membuatmu memenangkan gelar".
Dalam taktik tersebut, permainan di lapangan mengandalkan pada pertahanan yang kokoh dengan tujuan mempertahankan gawang dari kebobolan. Sejalan dengan perkembangan sepak bola modern, taktik ini perlahan mulai ditinggalkan klub maupun negara di dunia.Â
Namun, dalam perjalannya taktik ini dinilai sukses dalam perkembangan sepak bola dunia. Negara yang identik dengan taktik ini termasuk tumbuh dan berkembang diyakini di Italia sejak tahun 1960-an.
Lantas, jika dikaitkan pada kondisi saat ini dimana dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19, tampaknya taktik ini bisa dijadikan pembelajaran dalam mengahapi virus Corona jenis baru ini.Â
Sebuah upaya memaksimalkan pola bertahan pada dalam setiap individu masyarakat, namun memanfaatkan serangan yang berpola sistematis untuk mengalahkan pandemi ini.
Lalu, apa pembelajaran yang bisa dipetik dari taktik Catenaccio sepak bola ini dalam upaya perjuangan melawan virus Corona?
Catenaccio Bukan Negative FootballÂ
Catenaccio berarti "kunci", atau 'baut pintu". Meski terbilang kuno, Catenaccio dianggap kenangan yang tidak buruk khususnya bagi sepak bola Italia tahun 1960-1970-an.
Dalam Buku Taktik Pandit Football Indonesia, Catenaccio merupakan strategi yang dipengaruhi sistem verrou, sebuah strategi yang menggunakan pertahanan berantai yang pertama kali dicetuskan oleh pelatih timnas Austria Karl Rappan periode 1930-1940-an.Â
Kemudian pada 1947, Nereo Rocco akhirnya mempelopori Catenaccio Italia ketika menangani club Triestina, dan secara mengejutkan Serie-A 1947/1948 dengan menjadi runner up.