Akan tetapi saat Aku melihat cahaya, samar-samar Aku juga sekaligus mendengar suara tangisan, Fira!. Aku melihat Fira menangis! Fira menangis dengan keras dan terus-menerus, Aku ingin membelai puncak kepalanya tapi tidak bisa. Aku tidak tahu penyebabnya yang jelas aku melihat fira menangis tanpa henti disebelah tubuh seseorang  yaitu.....
Aku !! Aku tidur diranjang. Diranjang pasien rumah sakit dengan berbagai selang yang menempel pada tubuhku. Aku tidak tahu apa yang terjadi keadaan disana sangat kacau Aku juga melihat Mama diluar ruangan dengan keadaan yang sama dengan Fira, Menagis! Mama menangis disamping Papa. Aku ingin bertanya kepada mereka apa yang terjadi tapi tidak seorangpun yang mendengarku, Aku menjeritput tidak ada yang peduli. Tak selang beberapa lama Aku merasakan nyeri diseluruh tubuhku. "Sakit!, sakit!, sakit!" hanya itu kata yang kuucapkan, Aku tidak kuat berkata apapapun lagi. Semuannyapun menjadi gelap lagi dalam sekejap, rasanya Aku hanya ingin beristirahat sebentar.
Aku kembali melihat cahaya, tapi berbeda dengan sebelumnya. Jika sebelumnya Aku melihat cahaya disertai dengan suara gaduh berupa tangisan. Kini keadaan berkebalikan, keadaanya tenang mungkin ini karena Aku melihat Fira yang tidak lagi menangis disampingku tapi kini dia sedang tertidur dengaan lelapnya sambil memeganng tanganku yang terhubung dengan jarum infus. Aku tidak bisa menahan tangisku, air mata mengalir begitu saja hingga terdengar isakan dan membuat sepasang mata yang terpejam membuka matanya. Melihatku yang menangis terisak-isak tak lain membuat Fira juga mengalirkan air matanya.
Aku bertanya kepadanya "kenapa?".
"karena...".
Aku mulai bertanya lagi "siapa nama pacarmu?".
"Kak Iir" jawab Fira singkat.
"Siapa dia?".
"Fachrial Irham!".
"apakah baru?".
"tidak, sebelum masuk ke kuliah ini aku dan kaka Iir sudah lama berpacaran dan setelah hari pertama kuliah kami memutuskan hubungan kami".