karyawan. Dia ingin karyawannya memiliki inisiatif yang selaras dengan penggunaan nilai-nilai kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
 4. Boss mengandalkan kewenangan, sedangkan leader mengandalkan pengaruh
 Bos bekerja menggunakan mengandalkan kewenangan yg inheren dalam jabatannya, mulai menurut memberi perintah, membagi tugas, tetapkan sasaran, & mengawasi karyawan. Ia dipatuhi karyawan lantaran kekuasaannya.
 Leader bekerja menggunakan mengandalkan dalam kemampuan buat memengaruhi orang lain. Ia dikagumi karyawan lantaran karakter pribadinya yg bertenaga dan nilainilai yg dibawanya ke pada organisasi.
 5. Boss ingin tetap sebagai boss, leader ingin membentuk pemimpin baru
 Bos memandang keberhasilan mereka menurut kedudukan & jabatan pada struktur organisasi. Ia ingin permanen sebagai bos & punya kekuasaan buat mengatur & mengendalikan orangorang sekitarnya.
 Leader ingin menginspirasi anggota tim & mendorong mereka buat sebagai pemimpin baru. Leader memandang diri mereka berhasil bila sudah membentuk pemimpinpemimpin baru yg lebih sukses.
 6. Boss berorientasi dalam profit, leader berorientasi dalam visi organisasi
 Bos bekerja menggunakan orientasi dalam profit atau keuntungan perusahaan. Untuk dievaluasi menjadi pencapaian, kinerja karyawan diukur memakai parameter numerik misalnya laba finansial.
 Leader bekerja menggunakan orientasi pencapaian visi organisasi. Ia lebih penekanan dalam upaya upaya buat meningkatkan kecepatan pencapaian tujuan perusahaan, menggunakan berbagi kerja tim, kerja sama, & inovasi.
 Pejabat pemerintah, CEO perusahaan, kepala departemen, politisi, dan pelatih tim adalah bagian dari kepemimpinan organisasi. Namun, hanya memiliki posisi kepemimpinan saja tidak cukup untuk memajukan organisasi. Pemimpin juga harus mampu mengembangkan keterampilan dan kompetensi kepemimpinan yang sesuai dalam organisasi.