Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Buku Rempah Rindu Soto Ibu, Sekuali Puisi Kuliner

23 November 2024   18:05 Diperbarui: 23 November 2024   20:45 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Penggalan puisi berjudul "Soto Betawi")

Sebelum menyajikan hindangan kepada tamu, biasanya kita meminta seseorang untuk mencicipi masakan yang kita olah. Karena itu, sebelum menerbitkan buku puisi "Rempah Rindu Soto Ibu", saya meminta beberapa orang untuk mencicipi rasa puisi yang saya tulis. Mereka kemudian memberi catatan atau komentar yang termuat dalam buku ini.

Penyair Budhi Setyawan, yang mengelola Kelas Puisi Bekasi (KPB) berkomentar, "Membaca kumpulan puisi karya penyair Setiyo Bardono ini seperti mencoba berbagai jenis menu makanan dengan berbagai macam aroma dan rasanya. Dari berbagai macam soto sampai bakwan, bermacam kopi, seblak, tahu dan lain-lain, diolah menjadi puisi yang unik."

Selanjutnya, Sapto HP, Redaktur Pelaksana LKBN Antara (2018-2024) yang suka menulis puisi memberi catatan: Ada 84 puisi; semuanya bertema kuliner. Mulai segala macam soto, bakwan, kue rangi, hingga cing cau dijadikan puisi yang penuh diksi yang merangsang rasa lapar. Dengan beragam bahan baku makanan, bumbu, rempah, hingga peralatan masak-memasak, sang penyair meramu beragam rasa puisi. 

Sudibyo Prawiroatmodjo, Ketua Departemen Bahasa dan Sastra FIB Universitas Gadjah Mada (UGM) juga memberi catatan: "Puisi-puisi yang dihadirkan menjelaskan masing-masing makanan itu dengan segenap empati dan citarasanya. Meskipun bukan yang pertama kali, puisi boga ini akan memperkaya pilihan tema bagi penulisan puisi. Sementara itu, bagi para peneliti, puisi-puisi dalam kumpulan ini dapat memberikan wawasan tentang representasi makanan subaltern dalam sastra."

Terakhir, semoga buku "Rempah Rindu Soto Ibu" ini bisa memperkaya dunia literasi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun