Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Bau Ketiak Dijauhi, Giliran Wangi Dicurigai

19 November 2022   15:23 Diperbarui: 19 November 2022   15:26 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bau badan (dok. pribadi)

Bau badan saat naik kereta rel listrik (KRL) bisa membuat penumpang lain tidak nyaman. Beberapa penumpang KRL sering mengeluh kondisi tidak nyaman saat dekat dengan penumpang dengan bau badan atau bau ketiak. Mereka sering curhat di media sosial dan grup Facebook penumpang KRL.

Saat pulang kerja, Paijo tertegun membaca curhatan-curhatan terhadap penumpang KRL yang bau ketiak. "Jangan-jangan saya juga termasuk penumpang dengan bau ketiak," pikir Paijo sambil mencium kedua ketiaknya.

Namanya bau ketiak, kadang hidung orang lain yang lebih peka. Seperti perihbahasa air ketiak tanda tak dalam. Dalamnya lautan bisa diterka, dalamnya ketiak siapa yang tahu.

Paijo jadi teringat, saat pulang ke rumah, istrinya mendorong-dorong Paijo agar segera mandi. "Ayah mandi dulu sana, bau asem," kata istrinya sambil menggerak-gerakkan tangan di depan hidung.

Paijo mendadak minder. Apalagi ia selalu jalan kaki dari kantornya ke stasiun, jadi badannya kadang keringatan. Ia tak ingin penumpang KRL terganggu kalau tubuhnya bau ketiak.

Sepulang kerja, ia pun mampir ke minimarket, membeli deodoran dan parfum. Di toilet stasiun, Paijo langsung mengoleskan deodoran di kedua ketiak dan menyemprot parfum di baju.

Paijo jadi percaya diri saat memasuki peron dan sesak KRL. Ia yakin tidak ada lagi masalah bau ketiak yang menganggu kenyamanan penumpang lain.

Sesampainya di rumah, istrinya menyambut Paijo dengan cium tangan seperti biasa. Namun, hidung istrinya kembang kempis mengendus sesuatu

"Kok tumben bau wangi Pak, biasanya bau asem. Emang Bapak habis ngelayap ke mana, ngelayap sama siapa, cewek ya?" tanya istrinya dengan penuh curiga.

Paijo gelagapan mendapat pertanyaan tak terduga dari istrinya. Paijo hanya bisa garuk-garuk kepala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun