Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Stasiun 1000 Lantai

5 Juni 2022   20:55 Diperbarui: 5 Juni 2022   20:59 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sekali lagi mohon maaf Roro atas ketidaknyamanannya. Bagaimana kalau kita naik tangga saja."

"Apa? Kamu nyuruh aku ke lantai dua naik tangga setinggi itu?" jawab Roro Muria.

"Mohon maaf Roro atas ketidaknyamanannya. Bagaimana kalau kita tunggu saja, anak buah saya sedang memanggil teknisi."

"Kalau gitu aku balik aja ke apartemen. Tapi kok aku jadi meragukan keseriusan cintamu," jawab Roro Muria sambil berlalu meninggalkan Bogowonto.

Suasana hati Bogowonto kacau balau. Dia langsung memencet-mencet telepon genggamnya, menghubungi jin yang mengurusi pengadaan lift dan eskalator.

Namun, nada panggilannya hanya mendapatkan jawaban: Nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar servis area.

Depok, 5 Juni 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun