"Ya terserah Emak aja deh," kata Kunti.
"Yo wis lah. Entar pulang beli kopi sachet ama susu ya. Emak pengin bikin Dalgona Coffee."
"Wah asyik Mak. Minuman kekinian itu," kata Kunti sambil mencium tangan Emaknya.
Singkat kata, setelah naik bajaj, Kunti sampai di Stasiun Gondangdia. Kunti pun membeli tiket harian. Sewaktu hendak nge-tap kartu, langkahnya dihadang petugas.
"Suhunya diukur dulu ya Neng," kata Petugas sambil menodongkan alat pengukur suhu atau thermoscan.
"Ampun Pak, saya cuma mau naik kereta jangan ditembak entar saya mati lagi," kata Kunti ketakutan.
"Bukan ditembak Neng, cuma diukur suhu tubuh, kan sedang musim Corona. Emang kalau Abang tembak Neng mau terima, eh."
Petugas pun langsung mengukur suhu suhu tubuh kunti. Angka di layar thermoscan berputar cepat dan berhenti di angka 00.0. Petugas kucek-kucek mata tak percaya.
"Waduh error nih alat. Saya coba cek lagi ya Neng."
Petugas kembali mengecek suhu tubuh Kunti. Angka di layar thermoscan kembali berputar cepat berhenti di angka 39.9. Petugas terkejut. Angka kemudian berputar lagi dan berhenti di angka 13.0.
"Waduh masak sudah error nih alat, kan belum lama beli," gerutu Petugas.