Perbincangan sempat terputus karena Kepala Balittri harus menerima rombongan tamu dari Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture (PISAgro), Cocoa Sustainable Partnership (CSP), PT Kirana dan Nestle. Â Rupanya keberadaan Balittri juga menarik para pengusaha kopi dan kakao.
Balittri juga didukung sarana penelitian yang memadai yang terdiri dari kebun percobaan (KP), laboratorium, dan Perpustakaan. Balittri memiliki empat kebun percobaan yaitu KP Pakuwon di dekaat Kantor Balittri seluas 154,6 hektare (ha). Selanjutnya KP Gunung Puteri di Cianjur dengan luas 5 ha, dan KP Cahaya Negeri di lampung Utara dengan luas 30 ha.
Selain perbenihan, pengembangan komoditas kopi dan kakao di hilir juga telah menghasilkan berbagai produk seperti permen coklat, bubuk coklat, kopi dan teh yang sudah siap saji. Produksinya dilakukan di instalasi bioindustri yang telah dilengkapi dengan mesin dan peralatan pengolahan kopi dan kakao.
Biodiesel dari Kemiri SunanÂ
Seusai berbincang dengan Kepala Balittri, kami berkesempatan mengintip proses penelitian kemiri sunan (Reutealis trisperma) sebagai biodiesel. Di lokasi penelitian, kami bertemu dengan Peneliti utama bidang ekofisiologi Balittri, Dibyo Pranowo, telah meneliti 21 jenis sumber biofuel antara lain kemiri sunan, kelapa sawit, pongamia, kepuh, kemiri sayur, biji karet, jarak pagar, nyamplung, dan lain-lain.
Menurutnya, kemiri sunan efisien dikembangkan menjadi biodiesel karena karena tidak bersaing dengan sumber tanaman pangan, pohonnya bisa untuk konservasi, serta untuk diversifikasi produk. Produktivitasnya tinggi, dalam 1 ha bisa menghasilkan sekitar 7 ton crude oil/ha/tahun. Dari 100 kg kemiri sunan bisa jadi 48 liter biodiesel. Tanamannya besar dan umurnya panjang lebih dari 50 tahun.
"Tanaman kemiri sunan mampu hidup di lahan marjinal atau lahan kritis. Kemiri sunan sudah kita uji tanam di beberapa tempat seperti lahan timah di Bangka, lahan batu bara di Kalimantan Timur, emas di Pulau Buru, tambang bauksit di Pulau Bintan. Kemiri sunan cocok di tempat-tempat itu sebagai reboisasi," terangnya.
Kemiri sunan memiliki karakter saat berbunga akan merontokkan daun, sehingga menambah biomassa. Pada lahan 1  ha, kemiri sunan mampu mengkonservasi  1,5 ha. Dibyo yang telah mengantongi 3 paten di bidang biofuel ini menerangkan, setiap mau berbunga kemiri sunan akan merontokkan daun yang kemudian menjadi hara.Â
Satu minggu setelah berbunga dia baru mengeluarkan daun. Keuntungannya lagi tidak perlu panen tinggal collecting, karena begitu masak fisiologis buahnya akan jatuh sendiri.