Kandungan seratnya yang tinggi menyebabkan bekatul memiliki sifat memperbaiki tekstur, stabilitas, ketebalan, gelling, dan emulsifying produk yang dihasilkan, khususnya untuk produk bakery seperti roti, biskuit dan cake. Dalam produk biskuit, bekatul dapat menggantikan tepung terigu hingga 40%, dan 15% untuk produk roti dan cake.
Tidak hanya untuk produk makanan, bekatul juga dapat dibuat menjadi produk minuman langsung diseduh, tanpa meninggalkan rasa kesat dikerongkongan. Produk ini dapat dikombinasikan dengan madu dan mint atau jahe untuk menghasilkan rasa enak sekaligus meningkatkan manfaat kesehatannya.
Kandungan lemak dalam bekatul padi telah pula dikaji manfaatnya. Sebesar 10-23% minyak terkandung dalam bekatul memiliki sifat antioksidan yang penting. Bahan-bahan fitoseutikal seperti oryzanol, lesitin, tokoferol dan tokotrienol merupakan keunggulan tersendiri dari bekatul, dan dalam dunia pangan fungsional memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi.
Biasanya, petani menjual bekatul padi untuk pakan ternak dengan harga Rp. 2000 -- Rp 2500/kg. Dengan mengolahnya menjadi produk-produk pangan modern, hasil olahan bekatul akan bernilai jual tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H