Saya sempat was-was saat diajak blusukan ke tempat sepi, menyusuri tepian sungai besar dengan air jernih. Ternyata itu jalan pintas menuju Benteng SombaOpu di Kabupaten Gowa, Makassar. "Jarang-jarang lho orang bisa sampai ke tempat ini," kata teman saya.
Saya jadi ingat sewaktu tugas ke Surabaya beberapa tahun lalu, waktunya sangat mepet hanya dua hari satu malam, sementara acara sangat padat. Pada malam hari, saya dibajak seorang teman yang juga pemerhati sejarah keliling kota Surabaya. Dengan menggunakan motor, saya diajak melihat Jembatan Suramadu, mencicipi Lontong Kupang, mengunjungi beberapa tugu, dan tempat wisata lainnya. Sepanjang perjalanan ia menjadi pemandu yang baik dan detail menerangkan sejarah setiap tempat yang kami kunjungi.
Pada waktu tugas ke luar kota, yang dinanti keluarga di rumah selain pulang dengan selamat, tentunya oleh-oleh. Agenda acara yang padat harus disiasati, jangan sampai acara ke luar kota hanya pindah dari kamar hotel, ruang seminar ke ruang rapat. Kepadatan acara pernah membuat saya tak sempat mampir ke pusat oleh-oleh, hingga akhirnya belanja di toko jajanan di bandara. Harganya tentu saja jadi lebih mahal.
Keluar hotel, ngobrol dengan satpam atau warga bisa menjadi jalan untuk mendapatkan beberapa informasi termasuk lokasi pusat oleh-oleh terdekat. Kadang informasinya tak terduga, seperti waktu ke Kupang ternyata ada toko oleh-oleh hanya sepelemparan batu dari hotel.
Sewaktu di Solo pada Agustus 2016, saya bisa membeli oleh-oleh saat mendapat tugas mencari percetakan digital untuk mencetak spanduk. Waktu menunggu spanduk dicetak sekitar satu jam, saya gunakan untuk mencari oleh-oleh di toko tak jauh dari percetakan. Pas pulang, teman lain membeli oleh-oleh di bandara karena acara memang sangat padat, saya sudah menenteng kardus oleh-oleh. "Lho kamu kapan beli oleh-olehnya?" tanya teman saya.
Begitulah cara saya mencari waktu menikmati suasana atau mengujungi lokasi wisata di sela kepadatan tugas kantor di luar kota. Resikonya memang waktu istirahat kita jadi berkurang, tapi tak mengapa toh bisa diganti nanti sewaktu pulang. Stamina juga harus prima, karena selain fokus mengurusi acara juga harus menyiapkan energi untuk jalan-jalan. Jangan sampai gangguan kesehatan seperti kram atau pegal-pegal menganggu aktivitas di luar kota.
Krim Otot Geliga membantu meredakan sakit dan nyeri punggung, pundak, nyeri pada persendian, keseleo, kram dan masalah otot lainnya. Dengan olesan Geliga Krim, kegiatan mondar-mandir mengurus acara dan mencuri waktu untuk jalan-jalan bisa bebas dari gangguan pegal, nyeri persendian, kram, dan lain-lain.
Geliga Krim tersedia dalam kemasan yang trendi ukuran 30 gr dan 60 gr, tidak malu-maluin kalau dibawa kemana-mana. Geliga Krim mudah menyerap ke kulit dan yang pasti tidak lengket, sehingga tidak menganggu saat aktivitas. Geliga Krim juga tidak menimbulkan noda pada pakaian, sehingga saat menjalankan tugas kantor kita tetap percaya diri.
Jadi jangan lupa, kalau sedang ada tugas ke luar kota, sisipkan Geliga Krim ke dalam tas. Dengan stamina fit dan bebas pegal, pekerjaan kantor bisa dilaksanakan dengan baik. Aktivitas jalan-jalan di sela kerja di luar kota pun jadi lebih asyik.