Gelak tawa dan musik dangdut mengiringi tingkah Bapak-Bapak yang beraksi memasak nasi goreng di halaman Musholla As-Syukur. Suasana menjadi meriah karena peserta lomba harus menggenakan pakaian wanita.
Malam ini, ibu-ibu warga Kampung Kekupu RT 02/04 Kel. Rangkapan Jaya, Kec. Pancoran Mas - Depok harus melepas para suami ke medan laga. Sambil menyelipkan bekal berupa daster atau kebaya.
Lomba seru-seruan tersebut diadakan dalam rangka malam syukuran peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71. Raut wajah gembira tampak pada wajah ibu-ibu, kapan lagi mereka bisa merdeka menertawakan suami sendiri dan suami orang.
Lomba masak nasi goreng dibagi dalam sembilan kelompok yang terdiri dari tiga orang per regu. Karena keterbatasan tempat, lomba diselenggarakan dalam tiga sesi dengan jeda iklan untuk memberi kesempatan peserta berdandan.
Selain memakai daster, ada saja gaya busana peserta. Mulai dari memakai wig, baju kebaya hingga helm. Mendadak bapak-bapak tampil kewanita-wanitaan. Soal rasa nomer dua yang penting banyak gaya. Chef Farah Quinn pun lewat.
Nasi goreng hasil lomba pun dinilai oleh chef-chef ternama yang sudah malang melintang di warung-warung makan pinggir jalan. Setelah itu disajikan sebagai menu tasyakuran agustusan. Tentu saja didahului dengan doa dan harapan di musim kemerdekaan.
Bapak-ibu, remaja-remaji hingga anak-anak ikut mengantri untuk mecicipi. Ketika dimakan baru ketahuan rasanya dari yang enak hingga keasinan atau pedas tak terkira. Dari bumbu yang tak teraduk rata hingga ada yang menemukan bawang putih setengah utuh.
Tak apalah, yang penting kebersamaan dalam menikmati aneka rasa kemerdekaan.
Â
Salam Halah
Depok, 16 Agustus 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H