Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hantu Lesehan Gerbong Tiga

26 November 2015   22:17 Diperbarui: 26 November 2015   22:17 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KRL terakhir jurusan Bogor memasuki stasiun Gondangdia. Paijo bergegas masuk dan celingak-celinguk mencari tempat duduk. Namun semuanya sudah dikuasai penumpang. Beberapa orang terpaksa berdiri.

Di antara kaki-kaki yang berdiri, Paijo melihat ada perempuan berbaju putih duduk lesehan dengan wajah menunduk. "Maaf Mbak dilarang duduk lesehan," kata Paijo sambil mencolek bahu perempuan itu.

"Memang kenapa?" Jawab perempuan itu sambil tetap menunduk dengan suara pelan serupa mengeja kata.

"Kan ada larangannya. Baca saja stiker di pintu."

"Enakan lesehan Mas."

"Apa Mbak sakit? Kalau sakit mending minta duduk, pasti ada yang ngasih."

"Nggak ah. Saya lebih suka lesehan."

Paijo menarik nafas panjang. Lama-lama ia kesal juga. Matanya celingukan mencari PKD.

"Masak cewek suka lesehan sih Mbak?"

"Iyalah saya kan suster ngesot."

Perempuan itu mendonggakkan wajah. Paijo sangat terkejut melihat penampakan di depan mata. Jantungnya seperti mau copot melihat sosok wajah putih pucat dengan tatapan kosong. Penumpang lain histeris dan berlarian ke gerbong sebelah.

"Payah nih penumpangnya reseh-reseh," kata perempuan itu sambil ngesot ke arah pintu kereta. Tak lama sosoknya menghilang dari pandangan.

Depok, 26 November 2015
Salam Halah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun